Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Kompas.com - 06/06/2024, 20:48 WIB
Baharudin Al Farisi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

RAJA AMPAT, KOMPAS.com - Bangkai paus sperma ditemukan di perairan Kampung Tomolol, Misool Timur, Raja Ampat, Papua Barat Daya, Selasa (4/6/2024).

Penemuan bangkai paus sperma itu menggegerkan warga setempat. Unggahan mengenai temuan bangkai paus di akun Facebook Hans Faam tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Ilmuwan Teliti Suara Paus Biru 15 Tahun, Apa yang Mereka Dengar?

“Panjangnya 16 meter, lebar 6 meter, lebar ekornya 2,5 meter,” ungkap Koordinator Misool Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Raja Ampat, Balif Wainsaf saat dikonfirmasi, Kamis (6/6/2024).

Selang satu hari penemuan ini, warga beserta petugas BLUD UPTD Pengelolaan KKP Raja Ampat memindahkan bangkai paus sperma ke pinggir pantai dekat Kampung Tomolol.

“Kami sudah antar ke pinggir pantai sampai dia (paus) membusuk,” tegas Balif.

Baca juga: Ahli Punya Jawaban Kenapa Paus Pembunuh Sering Serang Kapal

Dia tidak mengetahui secara pasti berapa usia paus sperma ini. Hanya saja, Balif menduga usianya sudah puluhan tahun.

“Kurang tahu juga. Karena itu harus tim lain untuk mengetahui pasti umurnya. Tapi, itu pasti sudah puluhan tahun itu,” ungkap dia.

Mengenai foto yang beredar yang memperlihatkan darah, Balif memastikan bahwa paus ini mati karena usianya yang telah tua.

“Jadi, kalau sepantauan kami, itu dia mati karena usianya. Karena kita makhluk hidup, pasti mati. Nah, terus dia tidak dianiaya oleh makhluk lain atau manusia. Jadi, dia mati karena usianya,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com