Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

15 Persen Sampah Mengalir ke Laut, Kondisi Pesisir Jateng Memprihatinkan

Kompas.com - 05/06/2024, 14:59 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sampah plastik belum bisa dikelola dengan baik di Jawa Tengah (Jateng). Hal itu membuat kondisi laut di pesisir Jateng kian memprihatinkan.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan 35,93 juta ton timbulan sampah sepanjang 2022.

Baca juga: Tak Mau Yogyakarta Jadi Kota Sampah, Warga Kranon Rela Hidup Berdampingan dengan TPST 3R

Dilihat dari provinsinya, sampah terbanyak berasal dari Jateng. Provinsi ini menghasilkan 5,76 juta ton atau 16,03 persen dari total timbulan sampah nasional tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Dinas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, sebagian sampah yang ada di Jateng juga mengalir ke laut.

Kepala Bagian Pengendalian DLHK Jateng, Nur Hadi mengatakan, pengelolaan sampah masih jadi kendala.

"Kalau yang di pantai data terakhir tahun 2023 kurang lebih 10-15 persen (sampah yang mengalir di laut)," jelas Nur saat ditemui di Pantai Mangunharjo Semarang, Rabu (5/6/2024).

Untuk itu, dia merasa perlu melibatkan masyakarat untuk mengatasi persoalan sampah yang semakin pelik jika dibiarkan terlalu lama.

"Dari komitmen kita bersama dari pengelolaan sampah. Salah satu aspek pengelolaan sampah, salah satunya adalah melibatkan masyarakat," ujar dia.

Menurutnya, masyakarat bisa berkontribusi besar untuk mengurangi sampah. Peran masyarakat juga menjadi salah satu tolak ukur pengelolaan sampah di Jateng.

"Menurut kami keterlibatan masyarakat jadi kontribusi besar karena tolak ukur keberhasilan adalah peran serta masyarakat," paparnya.

Meski demikian, dia tak menampik jika masih banyak kendala soal pengelolaan sampah seperti kurangnya fasilitas dan kesadaran masyarakat.

"Tadi kita lihat, di sepanjang pantai ini juga sampahnya lumayan," ujar Nur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com