Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stok Hewan Kurban di Jateng Dipastikan Surplus, Kirim Ternak ke Daerah Lain Wajib ADA SKKH

Kompas.com - 05/06/2024, 14:54 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Menjelang Idul Adha 2024, Pemprov Jateng memastikan ketersediaan ternak di Jateng surplus.

Sejumlah tim dokter juga bakal diterjunkan untuk mengecek kesehatan ternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, pengecekan kesehatan penting untuk menjamin masyarakat mendapat hewan ternak berkualitas dan tidak terpapar penyakit.

Hal itu juga bagian syarat sah ritual berkurban.

Baca juga: Hewan Kurban Bisa Membahayakan Juru Sembelih Saat Stres, Ini Cara Mengatasinya

"Kita telah melakukan konsolidasi dengan dinas di kabupaten/kota, untuk mempersiapkan hewan ternak dan mengantisipasi penyakit hewan. Mulai 10 Juni 2024, akan menurunkan dokter hewan untuk mengecek hewan secara intensif," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Selasa (4/6/2024).

Kendati jumlah penyakit hewan berkurang, masih ada penyakit mengancam seperti, penyakit kuku dan mulut, penyakit kulit, hingga cacing hati.

Untuk itu, perlu petugas kesehatan mengantisipasi sebaran penyakit tersebut.

Selain menurunkan tim dokter hewan, Pemprov Jateng juga memperketat lalu lintas keluar masuk hewan dengan pemeriksaan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH).

Pihaknya juga telah bersinergi dengan Pemprov DI Yogyakarta terkait kasus Anthrax, yang sempat terjadi di sana.

Selain itu, hewan ternak yang ada di perbatasan dengan Yogyakarta juga telah mendapatkan vaksinasi.

"Kalau kirim ternak ke daerah lain harus ada SKKH. Kami sudah kerja sama dengan Pemprov Yogya kaitan dengan pengendalian penyakit hewan menular strategis. Ini terus kita sosialisasikan, dan Anthrax bisa kita antisipasi," lanjutnya.

Lebih lanjut, Agus memastikan jumlah ketersediaan hewan kurban cukup, bahkan surplus.

Terlebih, Jateng menjadi lumbung ternak terbanyak kedua setelah Jawa Timur, dan pemasok bagi kebutuhan Jabodetabek.

Baca juga: DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

 

Dia merinci, kebutuhan sapi untuk kurban di 2024 diperkirakan 150-200 ribu ekor. Sementara ketersediaan sapi untuk kurban, saat ini mencapai kisaran 200-255 ribu ekor.

Sementara itu, kebutuhan kerbau untuk kurban sebanyak 5-6 ribu ekor dan telah disiapkan 7 ribu ekor.

Kebutuhan untuk kambing diperkirakan 260 ribu ekor, dan telah dipersiapkan 270 ribu ekor.

Untuk domba telah dipersiapkan 100 ribu ekor, dari kebutuhan sekitar 90 ribu ekor.

Tak kalah penting, Agus mengimbau masyarakat untuk jeli saat memilih hewan ternak. Termasuk kesehatan hewan, agar ibadah yang dilakukan lancar dan sah sesuai syariat.

"Karena kita lumbung ternak, kita juga kirim untuk kebutuhan Jabodetabek. Sepanjang kita pastikan hewan ternak tersebut sehat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com