Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Bulu Mata, Gadis di Bogor Dianiaya Dipaksa Minta Maaf dengan Bersujud

Kompas.com - 02/06/2024, 14:44 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Gadis berinisial ZW (15) mengalami luka-luka usai dianiaya lima orang di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Jumat (24/5/2024).

Kejadian ini bermula karena korban dituduh meledek bulu mata pelaku.

Dari pengakuan korban, para pelaku berinisial S, I, M, R dan Z menuduhnya menjelekkan produk jualan bulu mata.

"S itu bilang ke I kalau saya ngejelekin usaha I. Katanya eyelash-nya kering," kata ZW.

Padahal ZW mengaku sama sekali tak pernah bicara demikian, karena korban sudah sekitar satu bulan menjadi pelanggan I.

"Padahal saya gak ngejelekkin sama sekali," ucapnya.

Mendengar kabar itu, I lantas mendatangi rumah ZW. Dengan emosi, I menyuruh ZW untuk minta maaf dengan cara bersujud.

Baca juga: Mayat Bayi Perempuan Ditemukan dalam Kardus di Tumpukan Sampah Bogor

"Siapa dia, kata saya, sampai saya disuruh sujud minta maaf," kata ZW.

I juga kemudian merekam kondisi rumah ZW dan mempostingnya di media sosial sampai viral.

"Dia malah ngebullynya lewat media sosial," katanya.

Sampai Jumat, ZW dijemput oleh I bersama S dan ENTIW, juga membawa tiga temannya.

Saat itu ZW sedang tidur terbangun dan langsung dilabrak oleh para pelaku.

Korban dianiaya dengan cara disiram, dijambak, dipukul bagian pipi dan dibenturkan.

Bahkan korban juga hampir ditelanjangi oleh para pelaku.

"Luka yang parah itu dibagian kepala. Terus benjol belakang juga. Pipi baret. Kuping didepan berdarah dan belakang. Hidung mimisan dua hari ga berhenti-henti. Dada saya baret juga. Perut juga karena diinjak-injak," kata ZW.

Baca juga: Kisah Pilu Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal karena Tolak Diajak Berhubungan Badan

Ayah korban, Sopian mengaku sangat sakit hati atas tindakan pelaku pada ZW.

"Ini sudah menghina keluarga. Saya sakit hati," kata Sopian.

Kapolsek Tamansari IPTU Jajang menerangkan bahwa korban mengalami penganiayaan yang sangat parah.

"Dimaki para pelaku, dipukul menggunakan tangan kosong di bagian kepala, pipi, dada, menjambak, menendang dada dan perut lalu menyeret korban ke jalan," katanya.

Kini polisi masih mencari keberadaan 5 pelaku.

"Para pelaku masih dalam pencarian pihak kepolisian," kata Iptu Jajang.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul ABG Umur 15 Dianiaya Gara-gara Bulu Mata di Bogor, Dipaksa Sujud Minta Maaf, Diculik Depan Ayah Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com