Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Kompas.com - 01/06/2024, 18:52 WIB
Bayu Apriliano,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto sudah mengantongi rekomendasi dari 2 partai yakni PPP dan PAN.

Selain itu, Arif mendapatkan surat tugas dari DPP Golkar sebagai bakal calon bupati pada Pilkada 2024 yang akan berlangsung November 2024.

"Alhamdulillah setelah kami mendaftar menyerahkan formulir kemarin di PPP dan PAN sebagai calon bupati, hari ini surat rekomendasi sudah keluar."

"Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh DPP PPP dan PAN untuk melaksanakan amanat ini," ujar Arif di Pendopo Kabumian, Sabtu (1/6/2024).

Baca juga: Eks Napi Koruptor Ramaikan Bursa Pilkada Kebumen, Daftar Jadi Wakil Bupati lewat PDI-P

"Kemudian untuk Partai Golkar kami sudah diberikan surat tugas. Insyaallah, doakan saja semoga semua lancar," tambahnya.

Selain mendaftar di PAN, PPP, dan Golkar, Arif juga mendaftar di PDIP dan Gerindra.

Ia menyebut, sampai saat ini pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan partai-partai lain. Ia optimistis rekomendasi yang sama juga akan diberikan kepada dirinya.

"Ya harus optimistis, tapi tetap nggak boleh jumawa. Insyaallah mohon doanya saja," ujar Arif sambil melemparkan senyum.

Saat ditanya apakah pada Pilkada ini juga membangun komunikasi dengan PKB, ia menyebut komunikasi dengan partai tersebut berjalan lancar.

"Kalau dengan PKB komunikasi cukup intens, alhamdulillah," kata Arif.

Adapun untuk pasangan calon wakil bupati, ia menyebut partai menyerahkan sepenuhnya kepada dirinya memilih atau menentukan siapa yang akan menjadi pendamping.

Baca juga: Bupati Kebumen Borong 11 Sapi untuk Kurban Idul Adha

Sebelumnya, ia menyebut bakal kembali maju atau berpasangan dengan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih.

Selain itu, Arif memprediksi Pilkada atau Plibup tahun ini akan muncul dua atau tiga calon., tidak lagi melawan kotak kosong seperti halnya pada Pilkada 2020.

Dengan begitu, ia melihat pertarungannya akan lebih demokratis karena ada adu argumentasi mengenai visi misi yang ditawarkan ke masyarakat.

"Jadi saya kira lebih bagus, kita punya beberapa calon yang punya visi misi dan program-program yang ditawarkan." 

"Dengan begitu masyarakat bisa menilai mana calon yang dianggap rasional dan punya komitmen besar untuk membangun dan menyejahterakan masyarakat Kebumen," terangnya.

Arif juga berpesan, mendekati Pilkada ini masyarakat tetap bisa bersikap bijak, berpikir rasional, tidak gampang terprovokasi, menjauhi segala fitnah dan cacian.

Baca juga: Soal Dugaan Pungli Rekrutmen Karyawan Satpol PP, Bupati Kebumen: Ditaksir Mencapai Rp 70 Juta

Apa pun kerasnya gesekan, ia berharap masyarakat tetap rukun dan damai, karena persatuan dan kesatuan adalah yang utama.

"Kita tidak mungkin bisa membangun Kebumen tanpa kebersamaan. Kebumen ini masih punya PR banyak, kita harus bisa terlepas dari predikat sebagai kabupaten termiskin di Jateng."

"Stunting kita tekan, agar terbebas dari kasus gizi buruk, ekonomi harus bisa tumbuh dengan baik. Semua ini tidak bisa tercapai kalau kita terpecah belah," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com