Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Kompas.com - 31/05/2024, 19:25 WIB
Labib Zamani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Tinggi gunungan BH itu 3 meter dengan diameter bawah 1,5 meter.

Ia menghabiskan sebanyak 1.200 BH untuk pembuatan gunungan sekaligus dibagikan kepada warga masyarakat Sragen yang menyaksikan karnaval.

Gunungan BH tersebut diarak menggunakan mobil pikap selama karnaval pembangunan berlangsung.

"Buatnya gunungan itu seminggunan lebih. Kemudian yang dibagikan di bawah 100-an lusin. Karena di bawah habis akhirnya penontonnya malah naik ke atas (mobil yang membawa gunungan BH)," jelas dia.

Baca juga: Tujuan Pria di Semarang Curi dan Timbun Ratusan Celana Dalam Perempuan

Agung menambahkan, ikut event karnaval pembangunan tidak hanya di Sragen. Tetapi setiap ada event karnaval pembangunan, dirinya selalu ikut terlibat.

Ia mengaku, BH yang dibuat gunungan tersebut dibagikan warga secara cuma-cuma alias gratis.

"Setiap ada event selalu dilibatkan termasuk 17 Agustus tempo dulu di Solo. Kemudian event-event mahasiswa yang ada di Sragen. Gunungan BH itu untuk dibagikan saja kepada masyarakat," ungkap dia.

Lebih jauh, Agung menyampaikan, tidak asal membuat gunungan BH. Tetapi ada filosofi di balik gunungan BH yang dia buat.

"Saya mengedukasi UMKM. Barang yang kecil-kecil yang kita kumpulkan, kita tata rapi ternyata bisa menggunung. Filosofinya begitu," ungkap Agung.

Baca juga: Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com