Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Coba Selundupkan 52 Ekor Anak Buaya Muara ke Thailand, 2 Orang Ditangkap di Batam

Kompas.com - 30/05/2024, 16:18 WIB
Partahi Fernando Wilbert Sirait ,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com- Polisi menyita 52 ekor anak buaya muara liar atau Crocodylus rocodylus porosus di salah satu pelabuhan rakyat Tanjung Riau, Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu (25/5/2024).

Kedua orang penyelundup satwa dilindungi itu yang berinisial MU dan R juga ditangkap.

"Kita amankan puluhan satwa dilindungi ini, saat tiba di pelabuhan rakyat. Hal ini tidak terlepas dari laporan masyarakat, yang mencurigai barang bawaan kedua tersangka ini," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Kepulauan Riau Kombes Pol Putu Yudha Prawira ditemui di Polda Kepri, Kamis (30/5/1024) sore.

Baca juga: Buaya Muara Muncul di Sungai Medan, BBKSDA: Itu Lokasi Perlintasannya, Waspada

Buaya muara dari Tembilahan, Riau, dibawa kedua tersangka ke Thailand karena harga jualnya di negara itu tinggi. 

Hanya saja, polisi tidak memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kegunaan buaya muara yang dijual oleh kedua tersangka.

"Kita tidak tahu dibawa ke Thailand untuk konsumsi atau bagaimana. Namun mereka membenarkan bahwa harga jual satwa dilindungi di sana sangat mahal," kata Yudha Prawira.

Baca juga: Nelayan di NTT Tewas Diterkam Buaya, Korban Sempat Panjat Pohon Bakau

Putu menduga, penyelundupan ini bukan kali pertama dilakukan para tersangka. Pasalnya, mereka sudah sampai tahu harga jual satwa tersebut di Thailand.

"Rute mereka juga terbilang panjang, mulai dari Tembilahan, akan menuju Batam yang kemudian akan dilanjutkan dengan perjalanan laut menuju Malaysia. Dari sana para tersangka akan melanjutkan perjalanan menuju Thailand," paparnya.

Kini atas perbuatannya, kedua tersangka diancam dengan pasal pasal 40 ayat 2 jo pasal 21 ayat 2 dengan ancaman kurungan maksimal lima tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com