Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P dan PKS Bertemu Bahas Pilkada Solo, Apakah Momen 14 Tahun Lalu Bakal Terulang?

Kompas.com - 29/05/2024, 11:53 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- Pertemuan PDI-P dan PKS di Pucangsawit, Kota Solo, Jateng, pada Selasa (28/5/2024) sore, merupakan momen langka. Pasalnya, PDI-P dan PKS terakhir kali sama-sama dalam satu gerbong yakni pada Pilkada 2010. 

Kala itu, PKS menjadi pendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan FX Rudy di Pilkada Solo. Jokowi-FX Rudy pun memenangkan Pilkada Solo dengan perolehan 90 persen suara. 

Kemudian di Pilkada 2015 dan 2020, PKS dan PDI-P tidak dalam satu barisan. Di Pilkada 2015, PDI-P mendukung FX Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo. Sementara PKS, mendukung Anung Indro Susanto dan Muhammad Fajri. 

Baca juga: Pilkada Solo, PKS, dan Mencuatnya Nama Teguh Prakosa...

Lalu pada Pilkada 2020, PDI-P mendukung Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. Sementara PKS memilih langkah abstain. 

Pertemuan tersebut dinilai menjadi sinyal kerja sama kedua partai setelah 14 tahun lalu. 

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bakal menindaklanjuti silaturahmi Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pasalnya, pertemuan itu membicarakan bakal calon yang akan diusung di Pilkada Solo 2024.

Diketahui, nama kader PDI-P, Teguh Prakosa masuk dalam radar Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Solo.

"Adanya PKS melakukan proses penjaringan ini pun. Tentunya akan kami komunikasikan terlebih dahulu dengan DPD, DPP sarannya seperti apa sarannya," kata Ketua DPC PDI-P Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy disela-sela pertemuan, pada Selasa (28/5/2024).

Dia juga menjelaskan, ranah dari DPC PDI-P melakukan pendaftaran bakal calon dan melaksanakan rekomendasi dari DPD, DPP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Kami seluruh kader, hukumnya wajib untuk melaksanakan dan memenangkan yang direkomendasikan. Untuk itu kami atas nama DPD banyak-banyak terima kasih proses penjaringan ini mudah-mudahan ini tidak berhenti di sini," katanya.

Dia juga menyebut jika sesama partai tidak ada kata koalisi ataupun oposisi dalam membangun Kota Solo untuk lebih baik. 

"Karena di partai tidak ada oposisi ataupun koalisi yang ada kerjasama. Inilah tidaklanjutin berbagai hal yang tujuan pertamanya untuk kepentingan masyarakat," katanya. 

Mantan Wali Kota Solo ini juga mengajak partai lain juga melakukan silaturahmi demi kepentingan bersama Kota Bengawan. 

Ketua DPD PKS Solo, Daryono mengatakan jika kerja sama ataupun kolaborasi mungkin saja terjadi antar-kedua partai. 

Baca juga: PKS dan PDI-P Bertemu, Bicara Bakal Calon untuk Pilkada Solo

"Kita kompetisi di konteks pemilu. Setelah pemilu kita harus bisa berkolaborasi dalam rangka kebaikan dan kemanfaatan untuk masyarakat kota Surakarta dan Indonesia," kata Daryono, setelah pertemuan.

"Kita harus bisa menjadi politisi yang dewasa dan bisa membedakan kapan kita harus berkompetisi dan harus berkolaborasi," lanjutnya.

Dia juga berharap hubungan baik antara PDI-P dan PKS akan terjalin erat. 

"Dan berharap, apapun hasilnya ketika nanti komunikasi kita akan menghormati proses dan kita menghormati kesepakatan yang dihasilkan bersama," paparnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com