Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun Gagal Panen akibat Serangan Tikus, Petani di Banyumas Gelar Doa Bersama

Kompas.com - 29/05/2024, 06:57 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BANYUMAS, KOMPAS.com - Ratusan petani di Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar doa bersama pada Senin (27/5/2025) malam.

Pasalnya, hampir setahun terakhir petani di lereng selatan Gunung Slamet ini, selalu mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus.

Baca juga: Sepekan Banjir Rob Sayung Demak, 273 Hektar Sawah Terancam Gagal Panen

Kepala Desa (Kades) Kemutug Kidul, Kardi Daryanto mengatakan, kegiatan doa bersama yang digelar di masjid jami tersebut diikuti ratusan petani yang berasal dari 22 RT.

"Kegiatan ini dihadiri sekitar 350 warga, setiap RT mengirimkan perwakilan dengan jumlah peserta antara 10 hingga 20 orang," kata Kardi kepada wartawan, Selasa (28/5/2024).

Dengan doa bersama, Kardi berharap, hasil panen para petani akan membaik dibanding sebelumnya.

"Doa bersama merupakan upaya untuk memohon pertolongan dari Allah SWT agar dijauhkan dari serangan hama yang merugikan para petani," ujar Kardi.

Usai pembacaan doa, kata Kardi, acara dilanjutkan dengan makan bersama. Makanan tersebut dibawa oleh masing-masing perwakilan RT.

Meski dalam kondisi sulit, Kardi mengatakan, antusiasme para petani sangat tinggi.

"Dalam kondisi sulit seperti ini, solidaritas dan doa bersama menjadi senjata utama untuk menghadapi tantangan yang dihadapi bersama," ujar Kardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com