KARAWANG, KOMPAS.com - Di tangan Rini Yuni Purnawati, warga Karawang, honje disulap menjadi jus yang kaya manfaat bagi kesehatan. Rasanya pun enak.
Honje sendiri merupakan buah dari bunga kecombrang. Biasanya bunga kecombrang kerap disambal. Namun, perempuan 44 tahun ini menyulapnya menjadi minuman yang kaya manfaat.
"Ini minuman rempah asli, kecombrang itu kan biasanya dipakai untuk sambal. Nah buahnya saya bikin jus," kata Rini, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Nasdem, PKS, dan Gerindra Deklarasi Usung Aep Syaepuloh pada Pilkada Karawang 2024
Rini menyebut, proses pembuatannya agak rumit. Dari mulai proses giling, pembersihan, pemblenderan, penyaringan, memasak, hingga ditiriskan.
Tak hanya itu, di Karawang, bahan bakunya juga lumayan sulit didapat. Ia mendapatkan bahan bakunya dari Banjar dan Ciamis.
Meski begitu, Rini tak menyerah. Berkat keuletannya, ia berhasil memproduksi 200 botol jus honje dalam satu minggu atau 800 botol dalam sebulan. Adapun omzetnya sekitar Rp 12 juta per bulan.
"Sementara di Karawang cuman Dapoer Amoera aja yang produksi, satu-satunya," ungkap Rini.
Baca juga: Kantor dan Rumah Sekda Karawang Digeledah Terkait Korupsi, 2 Dus Berkas Disita
Jus honje berukuran 250 mili ia jual dengan harga Rp 15.000 dengan varian original dan manis.
Jus honje ini bisa didapat di Kedai Dapoer Amoera yang berlokasi di Adiarsa, Depan PT Pindo Deli 1, Karawang, Jawa Barat.
Jus honje, sambung Rini, memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan. Seperti mengobati kolesterol dan membersihkan lambung.
Produk alumni UMKM Juara 2023 ini juga diklaim aman untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak.
Selain mendapatkan keuntungan secara finansial, Rini bersyukur bisa menjual jus honje yang langka namun bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Jusnya tahan 1 bulan, kalau di-freezer tahan 6 bulan. Jus buah biasa udah banyak, jadi saya nyari yang unik," katanya.
Sebanyak 120 pelaku UMKM Karawang mengikuti program UMKM Naik Kelas Karawang 2024.
Opening Ceremony UMKM Naik Kelas Karawang 2024 dilaksanakan pada Senin (27/5/2024) di Aula Husni Hamid, Komplek Kantor Bupati Karawang.
Koordinator Daerah (Korda) UMKM Karawang, Aep Saefulloh Mulya mengatakan, 120 peserta program ini berasal dari berbagai kalangan usia dengan sejumlah aneka jenis usaha serta produk.
Program ini masih sama dengan program UMKM Juara. Hanya saja, namanya berganti menjadi UMKM Naik Kelas.
"Untuk pelatihan tahun ini dilakukan selama 8 bulan secara offline dari April hingga November 2024. Dari 128 peserta, ada 120 yang masuk kurasi untuk mengikuti UMKM Naik Kelas tahun ini," kata Aep dalam keterangannya.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Karawang, Dindin Rachmady, berharap melalui pelatihan UMKM Naik Kelas para peserta bisa meningkatkan usahanya dan bisa menjadi percontohan bagi pelaku usaha pemula.
Perkembangan usaha yang dimaksud, bukan hanya dari segi omzet, melainkan juga dari inovasi, pembentukan sayap usaha, hingga penguasaan pemasaran digital.
"Jadi mereka juga diharapkan bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional ke depannya," ujar Dindin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.