KOMPAS.com - Dua rumah di Desa Jepara Kulon, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terbakar.
Peristiwa pada Minggu (26/5/2024) sore ini bermula saat pemilik rumah, Tamijaya (71), merebus air pakai tungku kayu untuk mandi.
Sembari menunggu air masak, Tamijaya duduk di teras depan sambil ngopi. Berapa saat kemudian, ia melihat api besar dari area belakang rumahnya.
Berita lainnya, sebanyak 211 unit kendaraan dinas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten tidak diketahui keberadaanya atau hilang.
Hal ini diketahui berdasarkan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) tahun 2023.
Total nilai kendaraan dinas dan operasional yang tak diketahui keberadaannya itu mencapai Rp 25,5 miliar.
Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Senin (27/5/2024).
Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Hendrar Prihadi mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur Jawa Tengah (Jateng).
Pria yang kerap disapa Hendi ini mengambil formulir di kantor DPD PDIP Jateng, Senin (27/5/2024).
Pengambilan formulir dilakukan oleh perwakilannya karena Hendi sedang berada di Jakarta.
"Saya di Jakarta, ada acara Go Tech," ujarnya, Senin.
Hendi berharap keputusannya tersebut bisa bermanfaat untuk warga Jateng. Mantan Wali Kota Semarang ini juga berharap bisa membawa Jateng menjadi lebih maju dan hebat.
Baca selengkapnya: Hendi Resmi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub Jateng di PDI-P
Rumah milik Tamijaya dan Kamisem (60), di Desa Jepara Kulon, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap, terbakar pada Minggu sore.
Kebakaran itu diduga bersumber dari tungku kayu yang digunakan Tamijaya merebus air untuk mandi. Sambil menunggu air mendidih, Tamijaya duduk di teras sambil minum kopi.
"Kemudian pukul 16.00 WIB warga melihat api sudah besar dari bagian belakang rumah korban. Dia berteriak meminta pertolongan warga," ucap Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Damkar Cilacap Supriyadi, Senin.
Api di rumah Tamijaya merembet ke rumah Kamisem yang berada di sebelahnya.
Petugas berhasil memadamkan api sekitar pukul 17.15 WIB.
Baca selengkapnya: Dua Rumah Di Cilacap Terbakar, Awalnya Rebus Air Ditinggal Ngopi
Sebanyak 211 kendaraan dinas Pemprov Banten tak diketahui keberadaannya atau hilang.
Kendaraan dinas itu berada di tiga perangkat daerah, yaitu Sekretariat DPRD Banten sebanyak enam unit, nilainya Rp 395 juta; Bapenda Banten sejumlah 18 unit, nilainya Rp 205 juta; lalu Sekretariat Daerah (Setda) Banten sebanyak 187 unit dengan nilai Rp 24,5 miliar.
Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Banten Virgojanti mengatakan, Pemprov sedang menelusuri kendaraan yang keberadaannya tak diketahui itu.
"Sedang ditelusuri, itu ada TLHP (Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan) proses bertahap, dilihat ada di mana kendaraannya," ungkapnya, Senin.
Menurut Virgojanti, pihaknya telah menyerahkan temuan LHP BPK tahun 2023 tersebut untuk ditindaklanjuti oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Banten.
Baca selengkapnya: Ratusan Kendaraan Dinas Pemprov Banten Hilang, Nilainya Capai Rp 25 Miliar
DPC Gerindra Kota Semarang mengunggah sebuah foto yang menampilkan wajah Ketua DPD Gerindra Jateng Sudaryono dan Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jateng Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf.
Dalam foto yang diunggah di media sosial tersebut terdapat tulisan "JATENGMAJUMAPAN". Selain itu, terdapat pula logo partai Gerindra dan PKB.
Terkait kemunculan foto tersebut, Gus Yusuf menuturkan bahwa sampai saat ini belum resmi berpasangan dengan Sudaryono untuk Pilkada Jateng 2024. Ia menambahkan, segala hal yang berkaitan dengan Pilkada Jateng masih berproses.
Sementara itu, Ketua Desk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang dari Partai Gerindra, Joko Santoso, menuturkan, foto itu dibuat untuk memanaskan mesin partai.
"Untuk memanaskan mesin partai," tuturnya.
Baca selengkapnya: Gerindra Unggah Fotonya Bersama Sudaryono untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Belum
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak tiga orang diduga Suku Togutil mendatangi pekerja tambang.
Dosen Program Studi Sejarah Universitas Halmahera Dr. Sirayandris J. Botara memberikan pandangannya soal video viral itu.
"Iya, itu mereka (Suku Togutil), saya sedang cek lokasinya," jelasnya, Senin.
Sirayandris menduga lokasi dalam video itu berada di area pertambangan Halmahera Timur. Adapun tujuan Suku Togutil mendekati penambang diduga karena mereka lapar.
"Saya belum tahu pasti (penyebab Suku Togutil keluar). Ini kami diskusikan dengan teman-teman dari Survival Internasional, gerakan global untuk hak-hak masyarakat adat dan suku-suku di seluruh dunia. Tapi kemungkinan karena lapar," terangnya.
Baca selengkapnya: Viral, Video Suku Togutil Datangi Penambang di Halmahera, Diduga karena Lapar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.