Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Kompas.com - 22/05/2024, 20:07 WIB
Perdana Putra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Barat meminta masyarakat mewaspadai peredaran Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Saat ini terdapat 24 merek AMDK yang beredar di Sumbar dan diduga belum diuji kandungan ambang batas senyawa kimia berbahaya di dalamnya, seperti Bromat, Mangan, Zinc dan lainnya.

"Sekarang air minum dalam kemasan sudah menjamur di Sumbar dengan berbagai merek. Masyarakat diminta teliti dan cerdas membelinya."

Demikian kata Plt Ketua YLKI Sumbar Zulnadi dalam sebuah talk show di Padang, Rabu (22/5/2024).

Zulnadi mengatakan, saat ini di Sumbar belum ada laboratorium yang bisa digunakan untuk menguji ambang batas kandungan Bromat dalam air kemasan.

"Makanya konsumen harus cerdas. Lihat apakah air minumnya sudah Standar Nasional Indonesia (SNI) atau belum," kata Zulnadi.

Baca juga: Apakah Bromat dalam Air Minum Dalam Kemasan Lebih Berbahaya dari BPA?

Sementara, Ahli Madya Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Padang, Azfrianty menyebut,  pihaknya mengawasi perusahan AMKD yang beroperasi di Sumbar.

Hanya saja, menurut Azfrianty, pihaknya belum masuk dalam pengawasan ambang batas Bromat karena belum ada laboratoriumnya di Sumbar.

"Pengawasan lewat proses produksinya, tapi pengujian ambang batas bromat memang belum," jelas Azfrianty.

Pakar lingkungan Universitas Negeri Padang Indang Dewata mengatakan produksi AMDK di Sumbar memang sudah dalam taraf yang perlu diawasi.

Hal ini menyusul menjamurnya merek-merek AMDK di Sumbar. "Sumber mata airnya apakah sudah layak?"

"Jangan sampai mengandung senyawa kimia berbahaya. Ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat," kata Guru Besar Universitas Negeri Padang itu.

Indang menyebut, Pemerintah daerah seharusnya jangan hanya mengejar pendapatan asli daerah dengan mengeluarkan izin AMDK, tapi mengabaikan pengawasan terhadap kualitas produk.

Baca juga: Sejarah Air Minum Dalam Kemasan Dijual di Dunia dan Indonesia

Sementara, Pengamat Hukum Kesehatan Firdaus Diezo mengatakan, dalam regulasi sangat jelas disebutkan, setiap AMDK mesti lulus pengujian ambang batas Bromat.

Bromat ini senyawa kimia yang jika melewati ambang batas bisa menyebabkan diare dan penyakit lainnya.

"Dalam regulasi itu sudah sangat jelas. Kalau tidak ada laboratorium pengujiannya di Sumbar, kan masih bisa di daerah lain," sambung Firdaus.

Menurut Firdaus, perusahaan AMDK harus patuh dengan regulasi.

Kemudian pemerintah daerah juga mesti tegas dengan regulasi dengan tidak memberi izin perusahaan AMDK yang belum memenuhi persyaratan kesehatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah Pegi Setiawan Diperiksa Polisi soal KTP Ganda, Alasannya Ingin Menikah Lagi, tapi Masih Punya Istri

Ayah Pegi Setiawan Diperiksa Polisi soal KTP Ganda, Alasannya Ingin Menikah Lagi, tapi Masih Punya Istri

Regional
Memanah Ikan, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pantai Jemplung Sumbawa

Memanah Ikan, Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pantai Jemplung Sumbawa

Regional
Bengkel Damri di Surabaya Terbakar, Bus Listrik Bekas KTT G20 Bali Ikut Hangus

Bengkel Damri di Surabaya Terbakar, Bus Listrik Bekas KTT G20 Bali Ikut Hangus

Regional
Di Hadapan Mahasiswa, Nikson Nababan Jelaskan Visi Bangun Sumut

Di Hadapan Mahasiswa, Nikson Nababan Jelaskan Visi Bangun Sumut

Regional
Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai

Bocah 13 Tahun di Padang Tewas Diduga Dianiaya Polisi, Jasadnya Ditemukan Mengapung di Sungai

Regional
Adik Pemilik Paku Kucing Kakaknya di Pohon, Pelaku Mengaku Kesal

Adik Pemilik Paku Kucing Kakaknya di Pohon, Pelaku Mengaku Kesal

Regional
Apes, Pencuri Motor di Aceh Ditangkap Saat Besuk Temannya di Tahanan

Apes, Pencuri Motor di Aceh Ditangkap Saat Besuk Temannya di Tahanan

Regional
Peringati HUT Pekanbaru Ke-240, Pj Walkot Risnandar Bersama 120 Mahasiswa Nobar Film Lafran

Peringati HUT Pekanbaru Ke-240, Pj Walkot Risnandar Bersama 120 Mahasiswa Nobar Film Lafran

Regional
Video Asusilanya Viral, Pemeran Wanita: Bukan Saya yang Sebar

Video Asusilanya Viral, Pemeran Wanita: Bukan Saya yang Sebar

Regional
Duduk Perkara Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Seorang Nenek Rp 3 Juta, Tanyakan Izin Kontrakan

Duduk Perkara Anggota Satpol PP Pekanbaru Peras Seorang Nenek Rp 3 Juta, Tanyakan Izin Kontrakan

Regional
Berawal dari Meminta Tolong, Siswi SMP di Batam Disetubuhi Kenalan

Berawal dari Meminta Tolong, Siswi SMP di Batam Disetubuhi Kenalan

Regional
Jalan di Jembatan Monano Ambles, Seorang Pengendara Motor Hilang

Jalan di Jembatan Monano Ambles, Seorang Pengendara Motor Hilang

Regional
Kuda Nil di Taman Safari Bogor Pernah Dicekoki Miras, Kini Diberi Makan Plastik oleh Pengunjung

Kuda Nil di Taman Safari Bogor Pernah Dicekoki Miras, Kini Diberi Makan Plastik oleh Pengunjung

Regional
Viral, Video Mesum Kakek dan Perempuan Muda di Hotel, Polisi Selidiki

Viral, Video Mesum Kakek dan Perempuan Muda di Hotel, Polisi Selidiki

Regional
Kapal Wisata Angkut 15 Wisatawan Tenggelam di Pulau Padar TN Komodo, 2 Terluka

Kapal Wisata Angkut 15 Wisatawan Tenggelam di Pulau Padar TN Komodo, 2 Terluka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com