Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Akan Tawuran, 36 Remaja Digelandang ke Polresta Magelang

Kompas.com - 15/05/2024, 07:30 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Sebanyak 36 remaja digelandang ke Polresta Magelang karena diduga akan tawuran, Selasa (14/5/2024) petang.

Tawuran ini melibatkan mayoritas pelajar SMP dari tiga kecamatan.

Personel Korps Bhayangkara tiba di Polresta Magelang sekitar pukul 17.30 WIB. Mereka membawa puluhan remaja dengan truk dan pikap. Sebagian polisi menaiki sepeda motor yang dibawa para remaja.

Mereka yang masih anak-anak itu dibariskan di halaman belakang markas. Sambil jongkok dan bertelanjang dada, pemuda-pemuda tanggung itu menjawab pertanyaan dari polisi.

Baca juga: Update Tawuran Pelajar di Yogyakarta, 6 Dikembalikan ke Orangtua, Satu Diproses Hukum

Kabag Ops Polresta Magelang, Kompol Eko Mardiyanto mengatakan, pihaknya mendapat informasi rencana tawuran di persawahan Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Kendati demikian, aksi tersebut berhasil digagalkan oleh polisi.

Hasil pemeriksaan menunjukkan puluhan anak berasal dari Kecamatan Grabag, Mungkid, dan Borobudur.

Baca juga: Mengantuk, Pelajar Bonceng Tiga di Magelang Nyungsep di Sungai Pabelan, Dirawat di RSUD Muntilan


Puluhan digelandang ke Mapolresta Magelang

 

Polisi pun menggelandang 36 anak berikut 22 sepeda motor.

“Mereka mengaku sedang pesta kelulusan. Anak-anak dari Grabag dan Mungkid diundang ke Borobudur melalui media sosial. Tapi, (kami dapat) informasi ada tawuran. Maka, kami cegah supaya itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Eko menyebutkan, hanya tiga anak yang tidak sekolah, selebihnya pelajar SMP kelas VIII dan IX.

Mereka juga tidak mengantongi surat izin mengemudi (SIM), mengingat usia kurang dari 17 tahun.

“Karena mereka belum ada izin mengendarai, kami lakukan penindakan tilang. (Motor) kami amankan untuk beberapa waktu,” tegasnya.

Eko menambahkan, orangtua atau wali sudah diminta untuk menjemput mereka.

Baca juga: Viral, Video Diduga Tawuran di Jalan Pramuka Yogyakarta, Ini Kata Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com