Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Kompas.com - 14/05/2024, 21:02 WIB
Perdana Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Kawasan objek wisata Lembah Anai, Tanah Datar, Sumatera Barat, luluh lantak akibat banjir bandang, Sabtu (11/4/2024) malam.

Akses jalan utama Padang-Pekanbaru di lokasi itu putus total karena seluruh badan jalan masuk sungai. Akibanya, jalan tersebut tidak bisa dilalui. 

Selain itu, empat pemandian wisata yang ada di lokasi itu hancur dihantam banjir bercampur lahar dingin Gunung Marapi.

Baca juga: Malam Mencekam di Agam Saat Banjir Bandang Menerjang

"Tempat pemandian saya hancur. Ada tiga lagi yang juga hancur termasuk Taman Wisata Alam milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumbar, Mega Mendung," kata pemilik pemandian Mato Aia, Asrinal kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2024) di Lembah Anai.

Asrinal mengatakan, empat pemandian itu sekarang rata dengan tanah, tanpa ada bekas karena hanyut oleh banjir bandang.

Bahkan banjir bandang menghancurkan satu musala, satu rumah makan, dan sejumlah warung milik warga.

Baca juga: Gemuruh Banjir Bandang Sumbar yang Menghanyutkan Rumah hingga Sekolah

"Selain itu, satu excavator juga terguling terseret arus air. Sekarang ada di tengah sungai," kata Asrinal.

Tak hanya itu, banjir bandang menghancurkan satu minibus merah. Minibus tersebut penyok karena dihantam banjir, kayu-kayu, dan material banjir lainnya.

"Kerugiannya miliaran. Saya saja sampai Rp 2 miliar karena tempat usaha saya hancur," kata Asrinal.

Kondisi sungai saat ini sudah sangat melebar. Dulunya hanya sekitar 5 meter sekarang mencapai 10-15 meter. Di dalam sungai terlihat batu besar berserakan dan bekas pohon bertumbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com