Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelapkan Uang Perusahaan Rp 2,6 M, 2 Karyawan di Sumbawa Dibekuk Polisi

Kompas.com - 13/05/2024, 11:21 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Dua oknum karyawan PT Subur Mega Perkasa di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dibekuk polisi lantaran diduga menggelapkan uang perusahaan senilai Rp 2,6 miliar.

Keduanya adalah MR (30), warga Uma Beringin Unter Iwes dan SS (26) warga Desa Langam, Kecamatan Lopok, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Perusahaan jagung yang berlokasi di Jalan Lintas Sumbawa- Bima, Desa Moyo, Kecamatan Moyo Hilir, Kabupaten Sumbawa, rugi sebesar 2,6 miliar akibat penggelapan itu.

Baca juga: PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Kasat Reskrim Polres Sumbawa Iptu Regi Halili mengatakan, kasus penggelapan itu dilaporkan oleh petinggi perusahaan.

"Benar, penangkapan dilakukan Sabtu (11/5/2024) atas laporan Wilson Hans Christian selaku petinggi perusahaan,” kata Regi.

Baca juga: Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Ia menjelaskan, penggelapan itu dilakukan dengan membuat nota fiktif. SS meminta MR untuk menambah berat jagung dalam nota pembelian dari berat aslinya.

Kemudian, AN yang bertugas mengontrol kualitas jagung, mengurangi kolom kadar air dan menambah jumlah karung di dalam nota tersebut.

Sedangkan, MR menambah berat jagung di nota dan menandatangani nota keluar, serta memasukkan data itu ke dalam sistem untuk dikirim ke pusat seolah-olah data tersebut benar.

Setelah nota fiktif itu dibuat, MR menyerahkannya kepada pengemudi tak dikenal untuk diberikan kepada SS. Oleh SS, surat tersebut diserahkan kepada pemasok AS. PT Subur Mega Perkasa lantas membayar pemasok AS sesuai data nota.

Setelah semua beres, uang pun diserahkan kepada SS dengan cara mentransfer. Selanjutnya SS membagi uang tersebut kepada MR dan AN.

"Modus penggelapan ini pun terungkap setelah ada pemeriksaan internal pihak perusahaan. Dari hasil perhitungan, terungkap kerugian perusahaan mencapai Rp 2.667.000.000," jelas Regi.

Kasus ini dilaporkan ke Polres Sumbawa dan ditangani Unit Pidum 2 Sat Reskrim.

“Dari hasil pemeriksaan, penyidik baru menetapkan dua tersangka dan telah melakukan penahanan. Sedangkan tiga orang lainnya, masih didalami,” pungkas Regi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com