“Orang-orang bertanya apa pekerjaannya sampai bisa umrah dan naik haji. Saya juga tidak tahu karena mungkin saya ikhlas. Saya ajar anak-anak (mengaji) mungkin Allah kabulkan saya punya rencana,” tutur Hasinah.
Saat ini hasinah mengaku sudah menyiapkan semuanya. D dia berdoa semoga selama dalam perjalanan spiritualnya nanti diberi kesehatan yang baik.
“Persiapan saya hanya ingin kesehatannya baik, pergi dengan baik, ibadahn dengan sehat dan pulang dengan sehat,” kata Hasinah.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kantor Kementrian Agama Baubau, Alking, datang mengunjungi Hasinah di rumahnya. Ia menjelaskan terperinci terkait yang harus disiapkan untuk naik haji ke Mekah.
“Awalnya dia menyetor dana awalnya Rp 25 juta dan 12 tahun kemudian, di tahun 2024, keluar namanya untuk naik haji,” kata Alking.
Baca juga: Pemkot Batam Beri Uang Saku Rp 1 Juta untuk Setiap Calon Haji
Menurut Alking, pembayaran naik haji saat ini sekitar 60 jutaan. Hasinah yang awalnya hanya menyetor Rp 25 juta, kemudian mampu melunasinya sisanya sebesar Rp 33 juta.
“Yang kami tahu dari cerita di masyarakat, ibu ini dari keluarga yang tidak mampu dan memang pekerjaanya hanya mengajar mengaji saja,” ujarnya.
“Memang ibadah haji unik karena ada yang mampu secara ekonomi tapi tidak dipannggil, namun yang dilihat tidak mampu (ekonomi) namun justru di panggil. Memang ada keyanikan yang kuat dari kita melaksanakannya,” ucap Alking.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.