Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Kompas.com - 06/05/2024, 19:33 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Seorang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) SMP negeri di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), berinisial HN mengaku gajinya mengalami keterlambatan.

Biasanya, gaji untuk PPPK cair setiap minggu awal di tanggal 1. Namun, mulai April hingga Mei 2024 gajinya belum juga turun.

"Sampai tanggal 6 ini, saya sudah berkali-kali cek m-banking belum masuk. Padahal, sesuai jadwalnya, tiap tanggal 1 gaji akan masuk ke rekening Bank Jateng," kata HN, melalui pesan WhatsApp, Senin (6/5/2024).

Baca juga: Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Karena bingung, lanjut dia, teman seprofesinya juga sempat melapor keluhan tersebut ke aplikasi Sapa Mbak Ita (aplikasi pengaduan Pemerintah Kota Semarang).

"Malah diminta jangan mengulangi lagi. Sementara kami kalau menghubungi dinas tidak pernah direspons," ujarnya.

Menanggapi keluhan tersebut, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengaku belum menerima laporan adanya keterlambatan gaji PPPK guru.

"Tidak ada, tidak ada laporan belum masuk," kata Mbak Ita, di Hotel Candi Indah Semarang.

Bila terjadi keterlambatan gaji, lanjut dia, dimungkinkan karena faktor administrasi yang belum selesai.

Baca juga: Jumlah Sekolah Tak Sebanding dengan Siswa, 3 SMPN Akan Dibangun di Semarang

Sebab, dalam penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang membutuhkan waktu.

"Itu mungkin bendahara yang telat karena proses SP2D ke BPKAD, kalau tanda tangan telat pasti telat," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang juga menyebut belum menerima laporan keterlambatan gaji sesuai yang disampaikan Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita tersebut

"Saya belum terima laporan, kalau terima laporan akan kami tindak lanjuti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com