Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SD di Ambon Jadi Korban Pengeroyokan Sesama Temannya hingga Sesak Napas

Kompas.com - 06/05/2024, 16:46 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siswi kelas 4 SD Negeri Lama, Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon, diduga jadi korban pengeroyokan sesama siswa sekolah dasar pada Sabtu (4/5/2024). 

Korban inisial VB (10) diketahui mengalami pengeroyokan hingga pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat, RS Hative 'Memorial Otto Kuyk' Ambon. 

"Pelaku mengucapkan kata makian, lalu ponakan saya bilang jangan maki. Ini ada adik-adik kelas, kenapa harus maki."

"Tetapi mereka tidak terima teguran ponakan saya," tutur orang tua wali korban, Mona Bilung, kepada Kompas.com, Senin (6/5/2024). 

Baca juga: Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Dari pengakuan korban kepada orang tua wali, dirinya mendengar para pelaku mengeluarkan kata cacian. Korban lantas menegur, tetapi tegurannya tidak diterima.

Pelaku, kata korban, lebih dari satu orang. Salah satunya CD adik kelas VB, MD asal SD Negeri 77 Passo dan beberapa siswi lain yang belum diketahui asal sekolahnya. 

Salah seorang pelaku memukuli dada korban hingga sesak napas.

"Mereka memukul bagian dada ponakan saya akibatnya mengalami sesak napas," keluhnya.

Korban kemudian lari namun dikejar para pelaku lalu kembali dipukul hingga sulit bernapas.

Sedangkan pelaku lain melukai badan korban dengan mencakar lalu mengeroyok VB.

"Korban berlalu meninggalkan para pelaku, tetapi mereka tidak puas lalu mengejar korban."

"Salah seorang pelaku kembali menonjok dada korban sementara adik pelaku mencakar lengan tangan hingga berdarah."

Baca juga: Korban Pengeroyokan di Ciparay Bandung Kritis, Polisi: Motifnya Cemburu

"Pelaku ini juga menonjok wajah ponakan saya sementara pelaku lainnya mengeroyok," tambahnya.

Warga yang melihat kejadian itu melapor kepada orang tua wali korban yang langsung datang ke lokasi. 

Lalu, VB dilarikan ke RS untuk mendapat penanganan kemudian Mona melapor ke Mapolsek Baguala. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Hinca Pandjaitan Laporkan Dugaan Korupsi di Pertamina Hulu Rokan ke Kejati Riau

Regional
Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Mengenal Suntiang, Hiasan Kepala Pengantin Wanita Minang

Regional
Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Marshel Widianto Maju di Pilkada Tangsel agar Petahana Tak Lawan Kotak Kosong

Regional
Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Mengintip Tugas Pantarlih, Deni Grogi Lakukan Coklit Bupati Semarang Ngesti Nugraha

Regional
Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com