Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Kompas.com - 24/04/2024, 21:30 WIB
Tri Purna Jaya,
Reni Susanti

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Lantaran diejek tidak cocok membawa motor Honda CRF dan membonceng wanita cantik, seorang pemuda berkelahi lalu menusuk pelajar di Kabupaten Lampung Tengah.

Kepolisian menyebut, korban meninggal dunia dengan luka tusuk senjata tajam di dada sebelah kiri.

Peristiwa ini terjadi di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), Kampung Terbanggi Agung, Kecamatan Gunung Sugih, Selasa (23/4/2024) sekitar pukul 21.15 WIB.

Baca juga: Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Kepala Satreskrim Polres Lampung Tengah, AKP Nikolas Yudhi Kurnia mengatakan, pelaku penusukan berinisial AS (21) warga Kampung Indra Subing.

"Korban masih berusia di bawah umur, masih pelajar berinsial BR, warga Kampung Terbanggi Agung," kata Nikolas di Mapolres Lampung Tengah, Rabu (24/4/2024) sore.

Nikolas mengatakan, pelaku AS sempat dihakimi massa di sekitar lokasi kejadian sebelum ditangkap di rumah lurah setempat dan diselamatkan polisi.

Baca juga: Sindir Pemerintah, Warga Panen Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Dia menjelaskan, peristiwa ini terjadi akibat saling ejek antara pelaku dengan korban dan dua orang lainnya.

Ketika itu pelaku baru saja menjemput pacarnya yang pulang kerja untuk diantarkan ke Kampung Bumi Ratu, Kecamatan Bumi Ratu Nuban.

"Saat itu pelaku mengendarai sepeda motor Honda CRF berboncengan dengan seorang rekan wanitanya," katanya.

Dalam perjalanan, di dekat SPBU Panggungan, korban yang berboncengan dengan rekannya menghampiri pelaku sambil mengejeknya.

Karena takut dan khawatir dibegal, pelaku berhenti di pekarangan rumah warga. Hingga terjadi perkelahian di lokasi yang berujung tewasnya korban.

Sementara itu, pelaku AS mengaku korban dan rekannya itu mengejek secara fisik bahwa wajahnya tidak cocok membawa sepeda motor bagus dan membonceng perempuan cantik.

"Dia orang mepet sambil ngejek saya, kasarlah, main fisik, (saya) nggak pantes bawa motor sama cewek," katanya.

Pelaku AS mengatakan, awalnya dia tidak menghiraukan ejek itu. Namun, korban dan rekannya itu kemudian berputar arah lalu kembali mengejeknya.

"Dua-tiga kali dia orang muter sambil ngejek saya. Sampai motor dipepet. Karena takut, saya berhenti," katanya.

Korban pun mengikuti berhenti sambil menantang pelaku. AS mengaku sempat meminta maaf karena tidak mau berkelahi.

"Saya takut pacar saya kena juga," ungkap dia.

Sampai akhirnya pelaku dikeroyok dan mengeluarkan pisau lalu menusuk korban.

Pelaku kini ditahan di Mapolres Lampung Tengah dan dikenakan Pasal 80 ayat 3 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana 15 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via 'Video Call' jika Pemilih Sibuk

Petugas Pantarlih di Banten Bisa Data via "Video Call" jika Pemilih Sibuk

Regional
Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Panggung Teater sebagai Jalan Hidup

Regional
Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Di Hari Anti Narkotika Internasional, Pj Gubri Terima Penghargaan P4GN dari BNN RI

Regional
Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Menilik Kampung Mangoet, Sentra Pengasapan Ikan Terbesar di Kota Semarang

Regional
7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

7 Jemaah Haji Asal Kebumen Meninggal di Mekkah, Kemenag Pastikan Pengurusan Asuransi

Regional
Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Mudahkan Akses Warga ke Puskesmas dan RS, Bupati HST Serahkan 3 Unit Ambulans Desa

Regional
Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Polisi Sebut Remaja Penganiaya Ibu Kandung Alami Depresi

Regional
Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Jadi Kuli Bangunan di Blora, Pria Asal Kediri Ditemukan Tewas Tertimpa Tiang Pancang

Regional
Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Orangtua yang Buang Bayi Perempuan di Depan Kapel Ende Ditangkap

Regional
Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Program Pengentasan Stunting Pemkot Semarang Dapat Penghargaan dari PBB

Regional
Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Alasan Pj Gubernur Nana Sebut Pilkada Serentak 2024 Lebih Rawan Dibanding Pilpres

Regional
28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

28,4 Juta Warga Jateng Bakal Jadi Pemilih pada Pilkada Mendatang

Regional
'Longboat' Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

"Longboat" Berpenumpang 11 Orang Diduga Hilang Kontak di Maluku Utara

Regional
Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Carut Marut PPDB Lampung, Perubahan Regulasi Jadi Penyebab

Regional
Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Pantai Rambak di Bangka: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com