Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Trans-Sulawesi Polewali Mandar Macet Parah akibat Pasar Tumpah

Kompas.com - 08/04/2024, 10:53 WIB
Junaedi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Pasar tumpah di berbagai lokasi di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, menjelang perayaan Idul Fitri, memicu kemacetan panjang di jalur mudik trans-Sulawesi, sejak tiga hari terakhir.

Bahkan, dampak kemacetan terjadi amat parah. Misalnya di Pasar Campalagian di Kecamatan Campalagian, di mana kemacetan terjadi sejak subuh dan hingga menjelang tengah hari pun belum terurai. 

Petugas Polsek Campalagian, Ipda Albar, Senin (8/4/2024), menyebutkan, pasar tumpah hingga ke jalan raya membuat kemacetan sulit diatasi.

Penyebabnya tak lain karena banyaknya warga yang datang ke pasar untuk berbelanja kebutuhan lebaran.

Tidak adanya lahan parkir di kawasan pasar membuat warga memanfaatkan lahan di pinggir jalan -bahkan badan jalan, untuk memarkir kendaraan mereka.

Baca juga: [POPULER REGIONAL] Kapolri Soroti Kemacetan Panjang di Lintas Betung | Dampak Antrean Panjang di Pelabuhan Merak

Pemandangan pasar tumpah juga terjadi antara lain di Pasar Wonomulyo, Pasar Pekkabata, dan Pasar Tinambung, yang semuanya berada di jalur trans-Sulawesi.

Lalu, para pedagang pun terdorong untuk melakukan aktivitasnya hingga memakan badan jalan.

Kondisi kemacetan kian bertambah parah akibat tidak berfungsinya lampu lalulintas yang ada.

Di perempatan Pasar Campalagian, pengendara berebut jalan, karena lampu lalu lintas yang tak berfungsi.   

Petugas Kepolisian Sektor Campalagian dan Dinas Perhubungan Polewali Mandar pun menjadi harus bekerja keras di tengah kemacetan yang terjadi.

“Aktivitas pasar sampai ke badan jalan sejak beberapa hari jelang lebaran, belum lagi banyak lampu merah tidak berfungsi,” kata Albar.

Biasanya, ruas jalan yang menyempit dari dua sisi ditambah volume kendaraan yang membesar, selain aktivitas pasar tumpah, membuat kemacetan kian parah.

Jalur trans-Sulawesi selama ini menjadi jalur mudik satu-satunya dan dilalui ribuan kendaraan dari berbagai wilayah di Sulawesi.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com