KOMPAS.com - Seorang pendaki bernama Alexander Bimo Haryotedjo (60) ditemukan tewas di Gunung Agung, Bali, pada Rabu (13/3/2024).
Tim SAR berhasil mengevakuasi jasad pria tersebut pada Kamis (14/3/2024).
Kepala Seksi (Kasi) Operasi dan Siaga Basarnas Bali I Wayan Suwena mengatakan, tim SAR harus menghadapi cuaca ekstrem saat mengevakuasi korban.
Suwena menuturkan, Tim Search Rescue Unit (SRU) pertama berangkat dari Pos Pengubengan pada pukul 03.00 Wita, lalu disusul SRU berikutnya sekitar pukul 08.20 Wita.
"Setelah perjalanan kurang lebih 9 jam lamanya, SRU pertama akhirnya tiba di lokasi penemuan jenazah," ujarnya, Kamis, dikutip dari Tribun Bali.
Baca juga: Pendaki yang Tewas di Puncak Gunung Agung Bali Berasal dari Semarang
Menurut Suwena, cuaca saat itu hujan, berangin kencang, dan berkabut tebal, sehingga membatasi jarak pandang hanya sekitar satu meter.
Satu jam kemudian, tim SAR gabungan mulai turun membawa jenazah.
Melihat situasi dan kondisi, ada enam personel yang diberangkatkan dari Kantor Basarnas Bali di Kelurahan Jimbaran, Kabupaten Kuta Selatan.
Setiba di Pos Pengubengan, mereka segera menyusul SRU sebelumnya.
Baca juga: Seorang Turis Asing Ditemukan Tewas di Puncak Gunung Agung Bali
Adapun SRU terakhir yang membantu proses evakuasi berangkat pada pukul 20.00 Wita. Tim itu terdiri dari Persatuan Pemandu Pasar Agung Selat.
Evakuasi jasad pendaki dilakukan secara estafet dari SRU satu hingga SRU empat.
"Semakin malam kondisi cuaca tidak kondusif, terjadi hujan badai. Kondisi tersebut memperlambat gerak tim SAR gabungan," ucapnya.
Hingga akhirnya jenazah pendaki itu berhasil tiba di Pos Pengubengan pada Kamis pukul 07.12 Wita. Jenazah lantas dibawa ke RSUD Karangasem.
Baca juga: Basarnas Turunkan Jasad Pendaki yang Meninggal di Puncak Gunung Agung Bali
Diberitakan sebelumnya, pendaki itu sempat dikira warga negara asing.
Ternyata, pria itu merupakan warga negara Indonesia yang tinggal di Desa Bongsari, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Kepala Basarnas Bali I Nyoman Sidakarya menuturkan, jenazah ditemukan pada koordinat 8°20'31.12"S - 115°29'35.81"E, pada ketinggian sekitar 2.833 mdpl, Selasa (12/3/2024) siang.
Baca juga: Sederet Fakta Pendaki Tewas di Puncak Gunung Agung, Usia 60 Tahun, Naik Tanpa Pemandu
Korban memakai jaket dan celana panjang warna hitam, rambutnya beruban dan membawa tas berwarna hijau.
Sidakarya mengungkapkan, tidak ada yang mengetahui kapan korban mulai mendaki Gunung Agung.
Pasalnya, di Gunung Agung terdapat larangan melakukan pendakian karena sedang ada upacara keagamaan Ida Batara Turun Kabeh.
Baca juga: Bukan Turis Asing, Pria yang Tewas di Puncak Gunung Agung Bali Ternyata Warga Semarang
Sumber: Kompas.com (Penulis: Hasan | Editor: Farid Assifa)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBali.com dengan judul BREAKING NEWS: Tim SAR Hadapi Cuaca Ekstrem Selama Evakuasi Jenazah di Puncak Gunung Agung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.