Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Pemkab Siak Gandeng PT BSP untuk Tuntaskan Kasus Stunting

Kompas.com - 09/03/2024, 10:18 WIB
Ikhsan Fatkhurrohman Dahlan,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Siak sepakat menggandeng PT Bumi Siak Pusako (BSP) dalam menuntaskan kasus stunting di Kabupaten Siak.

 

Hal tersebut diungkapkan Bupati Siak Alfedri saat membagikan bahan makanan untuk mencegah stunting di Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, Siak, Jumat (8/3/2024). Pembagian makaian itu merupakan bagian dari pelaksanaan program Bujang Kampung ke-100.

Alfedri mengungkapkan bahwa Pemkab Siak bersama seluruh stakeholder terus bersinergi dalam menekan angka stunting.

“Alhamdulillah, saat ini angka prevalensi stunting di Siak tinggal 2,7 persen. Kami harapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama semuanya akan selesai. Kami targetkan paling lambat akhir 2024 ini kasus stunting nol persen," ujar Alfedri melalui siaran persnya, Sabtu (9/3/2024).

Ia berharap kasus anak kurang gizi atau gizi buruk semakin berkurang, sehingga generasi muda Kabupaten Siak siap menyongsong Indonesia emas 2045.

Baca juga: Harimau Sumatera Masuk ke Permukiman Warga Siak Riau

"Kita ingin anak siak menjadi anak yang hebat, cerdas, berdaya saing, unggul, beriman, dan bertakwa di masa datang," lanjutnya.

Alfedri juga mengucapkan terima kasih kepada PT BSP yang memberikan dukungan serta kepedulian dalam menurunkan prevalensi tengkes atau stunting.

“Kami sangat mengapresiasi atas apa yang telah dilakukan oleh PT BSP melalui corporate social responsibility (CSR) terus berkomitmen dalam membantu pemerintah daerah menurunkan angka stunting di Siak,” ungkap Alfedri.

Pada kesempatan yang sama, Corporate Secretary PT BSP, Ardian Ardi menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan bentuk kepedulian PT BSP sebagai badan usaha milik daerah (BUMD) kepada anak-anak di Kabupaten Siak.

Baca juga: Lembaga Penyiaran Siak Terima Penghargaan AMC 2024, Diskominfo Siak Utarakan Harapannya

“Intervensi dalam percepatan penurunan angka stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) tetapi semua pihak. Termasuk swasta untuk menjadi orangtua asuh agar anak-anak sampai 1.000 hari kehidupannya bisa sehat, cerdas, dan tumbuh dengan baik,” tutur Ardian.

Sebagai informasi, paket makanan diberikan selama tiga bulan dan dikoordinir melalui puskesmas kecamatan. Adapun bantuan per bulan senilai Rp 1,3 juta. Diharapkan, setelah tiga bulan, anak-anak tidak lagi masuk kategori tengkes atau stunting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com