KOMPAS.com - Bakri Samal, seorang kakek berusia 77 tahun asal Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku ditemukan tewas di hutan desa tersebut, Selasa (5/3/2024).
Korban ditemukan tewas setelah empat hari dinyatakan hilang. Ia keluar dari rumahnya pada Jumar (1/3/2024).
Kepala Sub Penerangan Masyarakat Ipda Samuel mengatakan sebelum ditemukan, kerabat korban dan warga sempat melakukan pencarian sejak hari pertama korban dinyatakan hilang.
Baca juga: Gadis 18 Tahun Ditemukan Tewas di Hutan Ambon, Diduga Korban Pembunuhan
Namun upaya pencarian baru membuahkan hasil setelah korban hilang selama empat hari.
"Jasad korban ditemukan Selasa sore sekitar pukul 14.50 WIT di lokasi Hutan Waihatu, Desa Luhu," kata Samuel kepada wartawan, Selasa.
Diduga korban telah meninggal dunia beberapa hari yang lalu. Sebab saat ditemukan, jasad korban telah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap.
"Korban ditemukan meninggal dunia dengan kondisi jasadnya telah membusuk," ujarnya.
Samuel menerangkan, jasad korban pertama kali ditemukan dua orang warga, Buyung Payapo (18) dan Anwar Haris Ahmad (19).
Keduanya ikut mencari korban di hutan setelah mengetahui korban dinyatakan hilang.
Menurut Samuel, saat sedang melakukan pencarian kedua warga tersebut menemukan ada sesosok jasad yang mulai membusik.
Baca juga: Kronologi 4 Pemburu Burung Tewas di Hutan Lindung Gunung Cikolak Garut
Keduanya lantas memutuskan kembali ke kampung untuk memberitahukan penemuan tersebut ke anak korban.
"Setelah diberitahukan ke anak korban, mereka kemudian kembali ke lokasi untuk mengecek jasad tersebut dan setelah dicek benar itu jasad korban yang dicari," sebutnya.
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut selanjutnya mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.
Setelah itu korban dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan oleh pihak keluarga.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga, kata Samuel, korban mengalami gangguan jiwa dan sering keluar meninggalkan rumah.
Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.