Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ais, Bocah di Papua Meninggal saat Tunggu Hasil Lab Tanpa Dirawat di RS

Kompas.com - 28/02/2024, 18:06 WIB
Roberthus Yewen,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ais Utasad, bocah berusia 4 tahun itu tertidur lemas di ruang Kamar Maria nomor 4, Rumah Sakit (RS) Dian Harapan, Kelurahan Yabansai, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Rabu (28/2/2024).

Pantauan Kompas.com sekitar pukul 11.30-12.00 WIT, bocah asal Kampung Iri, Distrik Rouffaer, Kabupaten Mamberamo Raya, ini diduga mengalami pembengkakan di leher sehingga ia tak bisa makan dan bicara.

Ais terbaring lemah sambil dipasang infus di tangan kiri, selang pernapasan di hidung dan mulut, guna mengontrol detak jantungnya.

Tiga benjolan besar disertai luka berada tepat di lehernya. Hal ini menyebabkan ia menderita kesakitan, pucat dan kondisi badannya semakin kurus.

Baca juga: Menyoal Penangkapan 2 Remaja di Papua yang Jadi Saksi Penembakan Pesawat di Yahukimo

Jefry Upataya, keluarga sepupu dari Ais, menjelaskan, penyakit yang diderita Ais ini berawal saat ia memancing di sungai tiba-tiba ada kayu yang menusuk lehernya di bagian kanan.

Kayu ini kemudian dilepas, tetapi luka kecil ini lalu menimbulkan semacam biji klir. Awalnya bengkaknya kecil di leher Ais. Namun karena tidak ditangani segera ke puskesmas dan rumah sakit, maka bengkak yang awalnya kecil kemudian membesar.

Dirujuk ke Kota Jayapura

Hampir setahun, bocah kelahiran 5 April 2019 ini melawan penyakit yang dideritanya. Selain itu, jarak puskesmas dan rumah sakit dari Kampung Iri cukup jauh.

Atas inisiatif keluarga, Ais kemudian dibawa dari Kampung Iri menuju ke Kasonaweja, ibu kota Kabupaten Mamberamo Raya, guna mendapatkan perawatan secara medis di Rumah Sakit Kawera pada 4 Januari 2024.

Jefri mengatakan, setelah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Kawera, Ais kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abepura, Kota Jayapura pada 9 Januari 2024.

"Kami bawa adik Ais pakai kapal dari Mamberamo Raya ke Kota Jayapura, lalu dirujuk ke RSUD Abepura," bebernya.

Selama berada di RSUD Abepura, kata Jefri, Ais sempat mendapatkan perawatan selama kurang lebih dua minggu, namun kondisinya belum juga membaik.

Ais kemudian diberikan surat pengantar dari RSUD Abepura untuk dilakukan CT scan di Rumah Sakit (RS) Provita, Kota Jayapura. Biaya yang dikeluarkan untuk membayar CT scan sekitar Rp 3,6 juta.

Selain itu, keluarga juga membayar pemeriksaan darah lengkap di RSUD Abepura Rp 500.000 dan transportasi mobil ambulans Rp 500.000.

Jefri menambahkan, setelah di RSUD Abepura, Ais kemudian dirujuk ke RSUD Jayapura di Dok II, Kota Jayapura pada 19 Februari 2024.

Sesampainya di sana, Ais tidak dirawat inap, hanya diperiksa dan diambil sampel penyakit yang ada di lehernya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com