Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag Tanggapi Video "Pengajian" yang Halalkan Gonta-ganti Pasangan

Kompas.com - 27/02/2024, 21:14 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Kementerian Agama RI menelusuri video yang diunggah di media sosial terkait ajaran sekelompok orang yang diduga menyimpang dari syariat agama.

Dalam video tersebut, tampak seseorang yang menyatakan bahwa poligami, pergantian pasangan, dan pernikahan tanpa wali serta saksi adalah hal yang diperbolehkan.

Usai video tersebut beredar, sejumlah pihak mengkritik Kementerian Agama (Kemenag) lantaran dianggap tidak tegas terhadap kelompok yang menyebarluaskan ajaran yang dianggap mengarah pada seks bebas.

Kemenag melalui Kepala Subdirektorat Bina Paham Keagamaan Islam dan Penanganan Konflik, Kemenag, Dedi Slamet Riyadi, pun menanggapi kritik tersebut.

Dedi mengatakan, video tersebut berasal dari rekaman yang lebih panjang di kanal YouTube Mbah Den (Sariden) dengan judul “Mengerikan, Ajaran Kiyai Salamah, Halalkan Berzina Jaminan Masuk Surga" yang tayang perdana pada Minggu (25/2/2024).

Baca juga: Calon Suami Masuk Bui, Pasangan Kekasih Akad Nikah di Kantor Polisi

Dia menambahkan, video itu juga memperlihatkan seseorang yang menyusup ke dalam kelompok pengajian atau pengobatan yang dipimpin oleh Kiai Salamah.

Kiai Salamah merupakan tokoh yang dianggap menghalalkan seks bebas dan pernikahan tanpa mengikuti aturan syariat agama.

Dedi menduga video tersebut dibuat untuk mendapatkan perhatian masyarakat di media sosial. Karena itu, Dedi menyatakan, pihaknya perlu mengklarifikasi langsung kepada pembuat video pertama, yaitu Gus Samsudin, untuk mendapat informasi yang lebih lengkap.

Dengan demikian, dia mengungkapkan, Kemenag dapat mengambil tindakan yang tepat terkait persoalan tersebut.

“Kami melihat adanya kemungkinan video di akun YouTube Mbah Den (Sariden) dibuat untuk menarik perhatian di media sosial,” kata Dedi saat dihubungi wartawan melalui saluran telepon, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Caleg DPRD Provinsi Sulut Jadi Tersangka Kasus Money Politic

Dedi menekankan, setiap orang memiliki kebebasan untuk berkreativitas, mengunggah konten di media sosial, dan mengekspresikan diri. Akan tetapi, konten tersebut harus tidak memicu konflik di tengah masyarakat.

“Siapa saja boleh berkreasi sesuai dengan hobinya. Boleh mengunggah foto, video, karya seni, musik, dan jenis karya lainnya tetapi karya yang diunggah tidak memicu konflik di masyarakat,” ujar Dedi.

Selain itu, Dedi pun mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan literasi digital, sehingga mampu membedakan konten yang berkualitas, dengan konten yang bertujuan untuk mencari perhatian semata

“Masyarakat perlu menyaring konten yang benar-benar bermanfaat dari jutaan konten yang dibuat sekadar untuk mendapatkan perhatian,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Lagi, Calon Haji Embarkasi Solo Meninggal, Total 2 Orang

Regional
Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Seorang Guru di Sikka Tewas Tertabrak Pikap, Korban Terseret 9 Meter

Regional
Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Berprestasi di Bidang Matematika, Siswi SD Asal Banyuwangi Ini Bertemu Elon Musk di Bali

Regional
Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com