Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Pendidikan NTT Luncurkan Program Makan Siang Gratis untuk Murid SMA dan Guru

Kompas.com - 20/02/2024, 19:31 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan program makan siang gratis untuk murid Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Luar Biasa (SLB), guru dan pegawai se-NTT.

Acara peluncuran makan siang itu berlangsung di SMA Negeri 1 Amarasi Barat, Kabupaten Kupang, Selasa (20/2/2024). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Linus Lusi, menghadiri acara itu.

Pantauan Kompas.com, ratusan siswa SMAN 1 Amarasi Barat tumpah ruah di halaman sekolah menyambut kedatangan Linus Lusi.

Baca juga: Internet dan Makan Siang Gratis untuk Pelajar di Roemah Djawa Kota Tangerang

Panganan lokal mulai dari ubi, jagung, pisang dan olahan makanan lainnya disiapkan di sekeliling tenda acara peluncuran itu.

Hadir dalam acara itu para guru, perwakilan orangtua murid, komite sekolah, perangkat desa, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh agama.

Peluncuran itu ditandai pemberian makanan untuk perwakilan para siswa siswi dari 22 kabupaten dan kota di NTT.

Dalam sambutannya Linus Lusi mengatakan, sekolah itu dipilih karena ada catatan sejarahnya dalam literasi perjalanan sejarah bangsa ini.

Amarasi sebagai salah satu kerjaaan yang sangat getol memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

"Raja Amarasi adalah ketua dewan dewan raja Timor sehingga kita bisa menikmati hasil kemerdekaan."

"Hal itu ditandai dengan sektor pendidikan yang berkembang, sekolah dibangun di mana-mana."

"Pendidikan negara kita merdeka sehingga kita menikmati kemerdekaan sesungguhnya. Karena itu dipilih dalam aspek historis," kata Linus.

Baca juga: Sepertiga Penduduk Desa Ini Dirawat setelah Makan Siang Gratis

Selain itu, lanjut Linus, acara peluncuran makan siang gratis siswa SMA se-NTT dimulai dari sekolah ini, sebagai bentuk perhatian dunia pendidikan terhadap anak-anak di NTT.

"Kita melihat situasi dan kondisi masyarakat NTT yang saat ini banyak kemiskinan ekstrem dan ada stunting."

"Di situlah peran Dinas Pendidikan NTT bekerjasama dengan kepala sekolah, para guru, orangtua."

"Sesuai arahan penjabat Gubernur NTT, kemiskinan ekstrem perlu diintervensi secara kolaboratif, maka ini adalah hal yang sangat penting dan strategis yang bisa kita lakukan," kata Linus.

Menurut Linus, kegiatan makan siang gratis sebagai bentuk uji coba melihat kelebihan dan kekurangan, sehingga ke depannya akan dievaluasi. Tentu, kata dia, yang positif akan tetap dibuat secara rutin.

Para siswa, lanjutnya, sebagai generasi penerus pemegang tongkat estafet kepemimpinan perlu diintervensi seperti ini.

"Ketika mereka belajar siang dengan materi yang padat lalu kembali ke rumah dan orangtua belum menyiapkan makanan, apa yang akan terjadi."

"Ini adalah sebuah pola awal untuk menyadarkan bahwa ini kita sama-sama berkolaborasi cara baik dan benar sehingga siswa kita tidak hanya sehat secara rohani tapi fisik juga harus diperhatikan," ujar dia.

Dia meyakini, program yang dibuat ini akan ditiru oleh sekolah lainnya di NTT.

"Kita berharap, siapapun presiden nanti akan berkunjung dan melihat langsung program makan siang gratis di sekolah ini," kata dia.

Baca juga: Sediakan Makan Siang Gratis, Warteg di Jakarta Pusat Bagikan 100 Porsi per Hari

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Amarasi Barat Thomas Doni mengaku bangga sekolah mereka terpilih menjadi lokasi diluncurkan program makan siang gratis.

"Ini momen berharga bagi kami untuk memajukan pendidikan di sekolah ini. Mudah mudahan bisa menular ke sekolah lain untuk menjadi momen yang perlu dibangun dalam dunia pendidikan," kata Thomas.

Thomas menjelaskan, setelah sekolahnya mendapat rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan NTT terkait peluncuran makan siang gratis, dirinya langsung menggelar rapat bersama komite sekolah, guru dan orangtua.

Semua sepakat untuk uji coba kegiatan ini dalam seminggu sekali pada hari Sabtu. Makan siang ini berlangsung selama satu jam.

Pola makan siang ini yakni sekolah menyiapkan makanan yang berasal dari urunan para guru. Sedangkan para siswa dan siswi membawa makanan lokal yang ada di rumah mereka.

"Momen ini tidak sekadar memenuhi gizi tapi dalam dunia pendidikan secara psikologis kedekatan siswa dengan guru di sekolah perlu kita bangun seperti anak dan orangtua sehingga proses pendidikan juga tidak ada jarak tapi sama seperti kita berada di rumah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com