Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

106 KPPS di Mataram Jatuh Sakit, 1 Orang Masih Dirawat

Kompas.com - 20/02/2024, 16:46 WIB
Fitri Rachmawati,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak 106 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), jatuh sakit dan dibawa ke puskesmas untuk mendapat perawatan.

"Dari 106 petugas KPPS itu, 1 orang masih dirawat di Puskesmas Cakranegara. Untuk mengetahui kondisinya silakan koordinasi dengan kepala puskesmas tempat pasien dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, Selasa (20/2/2024).

Emirald mengatakan, kondisi petugas KPPS sebagian besar telah membaik, hanya satu orang yang masih dalam perawatan. Emirald mengaku telah mengecek kondisi pasien yang dirawat di Puskesmas Cakranegara.

Baca juga: Caleg Perindo yang Diduga Bagi Sembako di Mataram Divonis Bebas

Emirald menjelaskan, rata-rata KPPS yang jatuh sakit karena kelelahan, telat makan dan hipertensi.

Tim dari Dinas Kesehatan Kota Mataram langsung menjemput anggota KPPS yang dilaporkan sakit untuk diberikan layanan kesehatan intensif di puskesmas terdekat.

"Karena petugas ambulans memang melakukan patroli di sejumlah TPS sehingga begitu ada laporan langsung ditindaklanjuti," terang Emirald.

Baca juga: KPU Surabaya Janjikan Santunan untuk Keluarga Dua Anggota KPPS yang Meninggal

Sakit di hari pencoblosan

Anggota KPPS yang hingga kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Cakranegara adalah Reza Fahlelvi (27). Kondisinya masih belum pulih dan masih diinfus karena beberapa bagian tubuhnya masih dirasa belum membaik.

"Ada rasanya yang masih sakit di bagian lambung, ini semoga bisa membaik dan bisa pulang," kata Reza.

Reza yang bertugas di TPS 7 Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, menuturkan, dia merasakan tubuhnya kurang fit sejak malam beberapa jam sebelum hari pencoblosan karena harus menyiapkan TPS.

"Kawan-kawan sih suruh istirahat, tapi saya merasa masih bisa, nah selesai pencoblosan, saat perhitungan, saya sudah sulit menerima makanan, enggak bisa masuk, terus begadang jaga kotak suara di TPS, akhirnya saya diminta pulang untuk istirahat," cerita Reza.

Setelah di rumah, Reza merasa lemah. Petugas lantas datang menjemputnya untuk dirawat di Puskesmas Cakranegara.

"Kaget juga waktu tiba-tiba dijemput ambulans, dan saya rasa memang baiknya dirawat, sudah sakit sekali soalnya," kata Reza.

Saat dirawat, Reza yang merupakan lulusan ITN Malang jurusan arsitek ditemani ibunya di ruang perawatan.

Kepala Puskesmas Cakranegara, Wiwik Nurlaela menjelaskan, pihaknya melakukan upaya jemput bola pada putugas yang dilaporkan sakit.

"Langsung dijemput mengunakan ambulans puskesmas untuk mendapat perawatan, dan di puskesmas kami memeriksa kondisi pasien, termasuk melakukan tes laboratorium untuk memastikan penyebab pasien mengalami kelelahan, apakah ada penyakit sebelumnya. Kalau pasien Reza ada infeksi memang dialaminya di bagian lambung," jelas Wiwik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Penuh dengan Kegiatan, Ini Sederat Event di Kota Tangerang Juni 2024

Kilas Daerah
Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Cerita Peltu Zainuri, Dapat Hadiah Umrah dari Pangdam XIV Hasanuddin karena Turunkan Angka Stunting di Luwu Utara

Regional
Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Kapal Nelayan dari Bangka Barat Karam Digulung Laut Jawa, 3 Awak Hilang

Regional
Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Perjalanan LRS, 10 Tahun Jadi Kurir Narkoba, Tertangkap Saat Bawa 18 Gram Sabu

Regional
TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

TKI Banyumas Meninggal di Jepang, Keluarga Sempat Kesulitan Biaya Pemulangan Jenazah

Regional
Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Penyelewengan Dana Covid-19 RSUD Nunukan, Jaksa Kembali Temukan Kerugian Negara

Regional
Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Berawal dari Curhat, 2 Pelajar SMA di Tegal Dilecehkan Guru di Laboratorium Sekolah

Regional
Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Rebutan Lahan Parkir, Seorang Pria di Palembang Dibacok

Regional
Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Jokowi Pimpin Upacara Hari Kelahiran Pancasila di Dumai, Kenakan Baju Adat Melayu

Regional
Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Golkar Usung Sekar Tandjung untuk Pilkada Solo

Regional
Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus, Keluarkan Abu 5 Km

Regional
11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

11 Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Turunkan Stunting di Kota Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com