Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas TPS di Salatiga, Praktiknya Tak Semudah yang Dibayangkan

Kompas.com - 16/02/2024, 18:33 WIB
Dian Ade Permana,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Awalnya, Kristianto Prabowo (22) apatis dengan politik. Dia tak peduli dengan segala hiruk pikuk perpolitikan karena merasa malas.

"Ya tidak ada alasan khusus, saya memang tidak senang dengan politik. Melihat orang-orang berebut kekuasaan, lalu debat-debat tanpa ujung," ujarnya, Jumat (16/2/2024).

Idealismenya itu didukung teman-teman sekomunitas yang semuanya tidak senang dengan politik. Dia pun sempat bertekad tidak menggunakan hak pilih dalam pesta demokrasi tersebut.

Namun saat ada pengumuman perekrutan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dia berusaha mendaftar. Penasaran.

Baca juga: Cerita Anggota KPPS Alsena, Rela Pergi Pagi Pulang Pagi Demi Jaga TPS 7 Bogor

"Namun ternyata, saya terlambat mendaftar," terangnya.

Kemudian, ada pendaftaran Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS). Dia lalu mendaftar dan melengkapi syarat-syarat yang dibutuhkan.

"Ternyata saat pengumuman, saya diterima. Ada wawancara juga mengenai pengetahuan soal pemilu, untung saya sudah belajar," kata Kris.

Setelah melalui serangkaian proses, Kris dan PTPS lainnya mendapat pelatihan. Termasuk mengenai tugas-tugas sebagai PTPS.

"Saat itu, saya yakin bisa menjalankan tugas dengan baik, apalagi alur dan cara-cara penyelesaian jika ada masalah juga jelas," ujarnya.

Tiba hari pemungutan suara pada Rabu (14/2/2024), Kris datang ke TPS 14 Kalicacing Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga pukul 06.00 WIB.

"Ternyata, tak semudah yang dibayangkan. Kita semua bekerja sampai Kamis (15/2/2024) pukul 05.15 WIB, hampir 24 jam," kata Kris.

"Molor lama karena KPPS tidak teliti saat penghitungan, sehingga harus dihitung ulang. Namun itu terjadi karena tentu sudah lelah, konsentrasi turun. Secara umum semua berjalan lancar dan baik, aman," paparnya.

Kris mengatakan, meski awalnya tidak senang dengan politik, namun dengan menjadi PTPS, secara tidak langsung dia belajar proses demokrasi di Indonesia.

"Senang juga, pemilu berjalan lancar dan baik, paling penting adalah masyarakat damai dan rukun. Kembali bekerja dan berkarya di bidang masing-masing," ungkapnya.

Menurut Kris, jika ada perhelatan politik lagi, tidak menutup kemungkinan dirinya akan kembali mendaftar menjadi penyelenggara pemilu.

"Daftar lagi, bisa di PTPS atau KPPS, seru juga ternyata. Bisa kenal orang baru, dan yang pasti, meski kecil, saya ingin berkontribusi untuk Indonesia," ucapnya.

Pengalaman pertama menjadi penyelenggara pemilu juga dirasakan Nur Ahmad Kurniawan. Sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), dia bertugas di TPS 19 Grogol Kelurahan Dukuh Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

"Saya menyadari kalau akan bertugas sampai malam, bahkan dini hari. Ternyata benar, proses penghitungan selesai pukul 03.00 WIB, terus tanda tangan salinan berkas, sampai pukul 04.30 WIB," kata dia.

Baca juga: Cerita Gibran Pesawat yang Ditumpangi Kembali Lagi ke Jakarta karena Cuaca Buruk

Ahmad mengungkapkan, karena mengetahui akan bertugas dalam jangka waktu lama, dia pun memersiapkan kondisi fisiknya.

"Makan jangan telat, agar tidak tumbang saat bertugas, alhamdulillah sehat semua," ujarnya.

"Senang juga menjadi petugas KPPS, apalagi semua berjalan lancar tanpa kendala. Kalau soal besok jadi petugas lagi, kita lihat dulu ke depannya, terpenting sudah tahu gambaran tugasnya," kata Ahmad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com