Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Pesawat Kupang-Waingapu Tembus Rp 3 Juta, Kapal Dharma Kartika V Jadi Solusi

Kompas.com - 13/02/2024, 11:08 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Mahadin Sibarani, mengatakan, kehadiran Kapal Dharma Kartika V yang melayani rute Kupang-Waingapu-Surabaya, sangat membantu masyarakat di wilayah itu.

Sebab, harga tiket pesawat dari Kupang menuju Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT sangat mahal. Satu penumpang harus merogoh kocek hingga jutaan rupiah.

"Dua minggu lalu harga tiket Kupang-Waingapu mencapai Rp 3 juta. Sementara dengan kapal ini yang ekonomi hanya Rp 250 ribu," ujar Mahadin, saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan acara operasional perdana KM Dharma Kartika V di Pelabuhan Tenau Kupang, Senin (12/2/2024).

Baca juga: Tak Mau Dipulangkan, Seorang TKI Deportan Melompat dari Kapal Laut

Mahadin menyebut, sektor transportasi laut sangat penting untuk membuka isolasi wilayah.

Kehadiran sarana transportasi laut yang terjangkau tentunya menjadi pilihan strategis masyarakat untuk bepergian ke wilayah lainnya terutama saat harga tiket angkutan udara mengalami kenaikan sangat signifikan.

Kondisi ini, kata dia, tentu sangat membantu masyarakat di NTT.

"Saya mengapresiasi dan berterima kasih karena telah mendukung pembangunan bidang perhubungan di NTT yang merupakan daerah kepulauan," ujarnya.

Dia berharap, kehadiran kapal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah NTT.

Direktur Operasi dan Usaha PT Dharma Lautan Utama Rahmatika Ardianto menyebut kapal ini akan melayani rute Kupang - Waingapu - Lembar - Surabaya.

Pelayaran dari Waingapu ke Kupang adalah 12 jam atau total waktu pelayaran 48 jam dari Surabaya ke Kupang. Jumlah itu termasuk dengan persinggahan yang dilakukan.

Tahun 2022, kata dia, ada kapal berbeda dari PT Dharma Lautan Utama, juga sudah beroperasi di NTT. Kapal itu menyinggahi Labuan Bajo dan Maumere.

Baca juga: Tarif Tiket Kapal Laut Rute Merak-Bakauheni Naik Malam Ini, Berikut Daftarnya

 

10 tahun sebelumnya, perusahaan itu sempat ekspansi ke NTT namun sempat terhenti.

Kini, Kapal Dharma Kartika V hadir di wilayah NTT, termasuk Kupang yang merupakan ibu kota provinsi.

"Alhamdulillah tahun 2024 ini kami mulai menyinggahi Kupang. Banyak yang berkeinginan: 'Pak, Kupang itu disinggahi, ibukota provinsi malah nggak ada'," kata Ardianto menceritakan KM Dharma Kartika V membuka rute di Kupang.

Beberapa waktu lalu, mantan Ketua Komisi V DPR RI, Fary Djemi Francis juga berkomunikasi dengan PT Dharma Lautan Utama. Fary Francis meminta manajemen menambah rute ke Kupang.

Tujuan untuk melayani rute Kupang itu sebagai bentuk kepedulian dan membantu peningkatan pertumbuhan ekonomi.

Manajemen, lanjutnya, sedang mengkaji juga agar kapal yang sama bisa melayani beberapa pulau terdekat di NTT.

Dengan begitu, ekonomi masyarakat dan perbedaan harga barang dan jasa antarwilayah tidak terlampau tinggi.

Baca juga: Cerita Bahagia Pemudik Motor Naik Kapal Laut Gratis, Aman dan Nyaman

Pengalamannya, ketika kapal itu pertama kali singgah di Maumere, mampu menekan harga barang.

"Dulu waktunya mungkin satu minggu, sekarang sudah bisa dua hari. Sangat membantu masyarakat yang kesulitan barang-barang," kata Ardianto.

Ardianto menyebut, kapal itu punya ruang ekonomi untuk kapasitas tempat duduk 72 orang dan tersedia sebuah panggung.

Satu pelayaran akan ada pertunjukan dua hingga tiga kali. Lalu, ada 338 ruang ekonomi dengan tempat tidur.

Ia melapor ada ruang kelas tiga ekonomi dilengkapi tempat tidur berjumlah 130 penumpang, kelas dua dengan kapasitas 234 penumpang dan VIP berkapasitas 22 orang. Kemudian terdapat 140 tempat tidur untuk para sopir.

KM Dharma Kartika V juga menyediakan lift yang dikhususkan bagi lansia dan difabel. Lift itu mampu mengangkut 10 penumpang dari geladak pertama kapal.

Kemudian, ruang medis, akan melayani penumpang secara gratis dengan satu dokter khusus. Selain itu, ada juga ruang baca dan ruang terbuka swafoto.

Kapal ini akan melayani sekali dalam setiap pekan. Kapal bertolak dari Surabaya, Jawa Timur tiap hari Selasa dan tiba di Kupang pada Kamis malam.

Sabtu pagi, kapal berangkat dari Kupang menuju Surabaya. Dalam rentang waktu demikian, KM Dharma Kartika V akan singgah di Waingapu dan Lembar, NTB.

Kepala KSOP Pelabuhan Tenau Kupang Simon B Baon mengatakan, moda transportasi yang dibawakan PT Dharma Lautan Utama itu sesuatu yang memberi dampak positif bagi NTT.

Baca juga: Cerita Wintono Cari Pengalaman Baru Mudik Pakai Kapal Laut, Ingin Rasakan Sensasi yang Berbeda

Simon menyebut, pelayaran perdana ini merupakan usaha Fary Djemi Francis yang membangun komunikasi ke pihak perusahaan PT Dharma Lautan Utama sebagai perusahaan yang menaungi KM Dharma Kartika V.

"Sehingga hari ini kapal ini boleh hadir di tengah Provinsi NTT. Hari ini kapalnya ada di sini," ujar Simon.

Moda transportasi laut sangat diminati masyarakat, sebab negara ini berkepulauan. NTT dengan daerah kepulauan juga, memang membutuhkan konektivitas sebagai penyambung antarpulau, salah satunya dengan transportasi laut.

Dalam menunjang perekonomian, angkutan laut menjadi sangat penting dan moda laut menjadi peminat paling banyak, khususnya di NTT.

 

"Hari ini, DLU boleh memberikan suatu moda lautan kepada pemerintah, khususnya di Provinsi NTT. Kapal dengan fasilitas yang luar biasa," kata Simon.

Kehadiran KM Dharma Kartika V yang akan melayani pelayaran di sejumlah wilayah di NTT akan membawa dampak bagi masyarakat maupun pebisnis di NTT. KSOP merasa terbantu dengan adanya tambahan angkutan ini.

Hal itu untuk mengurangi tumpukan penumpang saat musim mudik tiba ataupun angkutan penumpang ke wilayah lain di Indonesia. Sebagai perwakilan Kementerian Perhubungan di NTT, ia berterima kasih ke PT Dharma Lautan Utama.

Baca juga: Pernah Jualan Tiket Kapal Laut, Siagian Banting Setir Jual Tiket Bus AKAP di Terminal Kalideres

"Suatu kekuatan baru untuk mengatasi lonjakan penumpang. Sangat membantu sekali. Terima kasih. Kami memberikan dukungan penuh. Kalau saya anggap ini kapal VIP yang ada di NTT," kata dia.

Komisaris Utama PT Asabri Fary Djemi Francis dalam kesempatan itu mengakui, ia sempat membangun komunikasi dengan manajemen PT Dharma Lautan Utama.

Sebetulnya, Serena C Francis, anaknya membawa KM Dharma Kartika V masuk ke NTT. Serena Francis, saat bersosialisasi sebagai caleg di beberapa daerah, menemukan sebuah masalah mengenai pelayaran.

"Dia (Serena) sampaikan ke saya, 'Bapa ini masyarakat merindukan satu pelayaran yang lebih baik. Lebih berkemanusiaan dan bisa lebih cepat kalau kita berlayar dari pulau Jawa ke NTT'," kata Fary menceritakan latar belakang dia mengupayakan kehadiran kapal itu ke Kupang.

Dari situ, Fary yang punya kedekatan dengan owner KM Dharma Kartika V menjalin diskusi lebih intens. Serena Francis diminta terus mengadvokasi hasil diskusi ke manajemen PT Dharma Lautan Utama.

Sebagai warga NTT dan memiliki jejaring, Fary mengaku punya tanggung jawab membantu NTT dalam mendekatkan pelayanan, khusus di transportasi laut lebih lancar, dengan perhatian utama pada aspek keselamatan dan kenyamanan bagi penumpang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Unggah Video 'Nyabu' dan Sebut Kebal Hukum, 'Bang Jago' di Lampung Dicari Polisi

Unggah Video "Nyabu" dan Sebut Kebal Hukum, "Bang Jago" di Lampung Dicari Polisi

Regional
Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Tetapkan Jatuh Tempo PBB-P2 pada 31 Oktober, Pemkot Pematangsiantar Ajak Masyarakat Bayar

Kilas Daerah
KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

KPU Sikka: Syarat Paslon yang Maju Pilkada Lewat Jalur Parpol Minimal Ada 7 Kursi DPRD

Regional
3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

3 Alat Musik Kalimantan Barat, Salah Satunya Sape

Regional
Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Serap Jagung Petani di Sumbawa Sesuai Ketentuan Harga, Bulog Siapkan 3 Gudang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com