Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setahun KKB Menyandera Pilot Susi Air (Bagian 2)

Kompas.com - 07/02/2024, 10:21 WIB
Dhias Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com- Setahun sudah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens.

Upaya negosiasi untuk membebaskan Philip masih terus dilakukan. Namun tidak pernah terungkap secara detail jumlah negosiator yang diterjunkan untuk membebaskan pilot bekewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Baca juga: Setahun KKB Menyandera Pilot Susi Air (Bagian 1)

Tetapi dipastikan bahwa tokoh masyarakat Nduga, Papua Pegunungan, dijadikan gaarda terdepan untuk bekomunikasi dengan Egianus Kogoya.

Selain itu, setelah satu tahun penyanderaan, Philip diyakini masih dalam keadaan sehat.

Negosiasi tanpa batas waktu

Pilot susi air disandera oleh KKB.TPNPB-OPM via BBC Indonesia Pilot susi air disandera oleh KKB.

Kapolda Papua Irjen Matthius D. Fakhiri menjelaskan bahwa sejak awal TNI-Polri ingin membebaskan Philip dalam keadaan sehat. Menurutnya hal itu sulit dicapai jika menggunakan kekuatan militer.

Kapolda mengungkap, Egianus Kogoya selama ini dikenal sebagai sosok yang kejam. Jumlah korban jiwa akibat aksi-aksinya mencapai puluhan orang.

Negosiasi juga dilakukan dengan menggandeng kerabat Egianus Kogoya. Mereka bersedia masuk ke lokasi persinggahan Egianus.

"Kita kan mengutamakan negosiasi yang tidak hanya dlakukan oleh TNI-Polri. Kami juga menggunakan para tokoh-tokoh masyarakat dan gereja. Kita harap mereka bisa menjembatani kelompok EK yang sedang membawa pilot supaya bisa dibawa keluar," ujarnya di Jayapura, Jumat (2/2/2024).

Baca juga: 11 Bulan Penyanderaan Pilot Susi Air, KKB Posting Foto Philip

Secara berkala, aparat keamanan selalu berusaha mencari tahu kondisi Philip.

"Kami berharap dia dalam keadaan sehat, tidak diapa-apakan sehingga ketika negosiasi berhasil, pilot bisa kita temukan dalam keadaan sehat," kata Fakhiri.

Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak mendesak agar pilot segera dibebaskan. Hal itu, ungkap Fakhiri, justru bisa membahayakan keselamatan sandera.

"Kami selalu berusaha untuk tidak tergesa-gesa, tentunya upaya ini tidak hanya TNI-Polri, tapi juga dari pihak pemerintah. Kami berharap ini akan lebih masif sehingga waktu yang sudah cukup lama ini, (pilot) bisa segera dikembalikan kepada kita," tuturnya.

Baca juga: Titik Terang Pembebasan Pilot Susi Air Usai Setahun Disandera KKB

Fakhiri menegaskan negosiasi dilakukan tanpa batasan waktu.

Selain faktor keselamatan sandera, ada faktor kondisi medan yang sulit dijangkau

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Cerita Warga di Ponorogo Tandu Nenek Sejauh 2 Km Berobat, Derita Jalan Rusak Bertahun-tahun

Regional
Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Ketua MAKI Siap Bantu Blora Ajukan JR UU HKPD, Bupati Arief Sambut dengan Tangan Terbuka

Regional
Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com