Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Angka Stunting DIY Terendah Ke-5 di Indonesia, Kepala BKKBN: Ke Depan Perhatikan Kesehatan Jiwa Masyarakat

Kompas.com - 02/02/2024, 17:20 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr Hasto Wardoyo menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 20 persen.

“Angka stunting di DIY pada 2022 sebesar 16,4 persen, (menempatkan pada) urutan terendah kelima di Indonesia. (Standar) WHO mewajibkan angka 20 persen. Jadi, sebenarnya, tingkat stunting di DIY sudah jauh di bawah batas 20 persen (yang ditetapkan oleh WHO),” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (2/2/2024).

Meski capaiannya bagus, dr Hasto berharap para pemimpin daerah di DIY dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebijakan pencegahan stunting, di mulai dari tahap awal atau calon pengantin (catin), serta kesehatan mental masyarakat.

“Ke depan tidak hanya (memperhatikan) stunting, tetapi (perhatikan kesehatan) jiwanya (masyarakat) juga," imbuhnya.

Baca juga: Hari Ini, Eks Warga Kampung Bayam Hadiri Audiensi dengan Pemkot Jakarta Utara dan Jakpro

Pernyataan tersebut disampaikan dr Hasto saat melakukan audiensi dengan Wakil Gubernur (Wagub) DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X di Kantor Wagub DIY, Kamis (01/02/2024). Pertemuan ini membahas tentang program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting di DIY.

Dalam kesempatan tersebut, dr Hasto menjelaskan bahwa DIY sudah melewati puncak bonus demografi.

Oleh karena itu, kata dia, langkah yang perlu diambil adalah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, mengingat populasi di DIY semakin menua, yang berarti dependensi rasio akan meningkat.

Berdasarkan data, rata-rata lama pendidikan di Indonesia adalah 8,4 tahun. Hal ini dianggap sebagai ancaman karena dapat mengarah pada risiko jebakan “middle income threat”.

Baca juga: Kerek Nilai PISA Siswa Indonesia, Kemenpan-RB Siapkan Kebijakan Penguatan SDM

"Jika situasi ini terjadi, akan sulit untuk keluar dari ancaman tersebut," ujar dr Hasto.

Berkorelasi positif dengan penurunan angka kematian ibu dan bayi

Pada kesempatan tersebut, dr Hasto menjelaskan bahwa rendahnya tingkat stunting di DIY berkorelasi positif dengan penurunan angka kematian ibu dan bayi. Artinya, semakin rendah tingkat stunting, semakin rendah juga kemungkinan terjadinya kematian pada ibu dan bayi.

"Di Provinsi DIY, tingkat stunting sudah rendah. Angka kematian ibu dan bayi juga sangat baik, berada di urutan kedua setelah DKI Jakarta," ujar dr Hasto.

Berdasarkan data, angka kematian ibu di DIY tercatat sebesar 58 per 100.000 kelahiran. Sementara itu, angka kematian ibu di Nusa Tenggara Timur (NTT) mencapai 316, dan secara nasional sebesar 189.

Baca juga: Selain Stunting, Kepala BKKBN Dorong Penyuluh Keluarga Berencana Peduli Kesehatan Jiwa

“Jadi, DIY (tingkat) stuntingnyarendah, program Keluarga Berencana (KB) juga bagus, dan angka kematian ibu pun sangat positif. (Bahkan) pernikahan di usia muda juga sudah mengalami bagus," tutur dr Hasto.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa rata-rata kehamilan pada usia 15-19 tahun, hanya sebanyak 11,5 per 1.000 di DIY, sedangkan secara nasional masih mencapai 26.

Dr Hasto mengutip data yang menunjukkan bahwa catin di DIY yang telah mengisi aplikasi Elsimil mencapai 4.131 dari total 20.108 yang terdaftar untuk menikah di Kantor Urusan Agama (KUA) DIY.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com