Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tengok, Kipas Angin dari Bahan Bekas Kreasi Murid-murid SMPN 3 Ciparay

Kompas.com - 31/01/2024, 13:57 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Murid-murid kelas VIII SMPN 3 Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat membuat alat bantu sehari-hari menggunakan barang bekas.

Alat bantu tersebut antara lain sapu elektrik, kipas angin, vacum cleaner, chopper, dan blender.

Video hasil karya para murid itu sempat mengundang perhatian warganet di jejaring diInstagram beberapa waktu lalu.

Dalam video itu terlihat, beberapa murid tengah mempraktikan hasil karya mereka di dalam kelas.

Satu per satu perkakas rumah tangga dipertontonkan fungsinya di hadapan sesama murid serta beberapa guru.

Shavira Khaerunisa (14) murid Kelas VIII E adalah salah satu murid yang membuat kipas angin dari kardus bekas.

Dia mengatakan, selain karena pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dia membuat alat ini karena kondisi kelas yang panas.

"Di sini kelompok aku membuat kipas angin sederhana fungsinya untuk pendingin udara."

"Karena kondisi di kelas kita kan gerah jadi kita membuat ini, dan cukup menarik untuk dibuat sehingga tercipta ini," kata dia, Rabu (31/1/2024).

Menurut dia, pembuatan kipas angin dari barang vekas tersebut hanya memakan waktu dua hari.

"Komponennya ini ada dinamo, di dalem ada baterai, ada kardus, terus pegangannya dari pipa."

"Jadi kita memang menggunakan barang-barang bekas dan sederhana. Alat-alat ini juga dari yang kita yang punya," ujar dia.

Shavira Khaerunisa (14) murid Kelas 8 E dan Kaisar Putrawan (14) kelas 8 F SMPN 3 Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berhasil membuat alat bantu elektrik menggunakan barang bekas, pada Rabu (31/1/2024)KOMPAS.COM/M. Elgana Mubarokah Shavira Khaerunisa (14) murid Kelas 8 E dan Kaisar Putrawan (14) kelas 8 F SMPN 3 Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang berhasil membuat alat bantu elektrik menggunakan barang bekas, pada Rabu (31/1/2024)

Kemudian ada Kaisar Putrawan (14) kelas VIII F yang membuat alat sapu elektrik juga dari barang-barang bekas seperti kardus, mika, dan sedotan.

"Semuanya bekas, dinamonya bekas mainan mobil 4 WD, kalau untuk pelekatnya menggunakan lem, terutama bagian kabel," kata Kaisar.

Kaisar menjelaskan, sapu elektrik buatannya dikerjakan hampir satu setengah hari.

"Gagal ada tiga kali. Iya yang pertama baling-baling ini enggak muter karena terlalu berat, terus kedua batangnya terlalu besar jadi sama enggak muter," ungkap dia.

Meski begitu, Kaisar mengaku tertantang untuk terus meneruskan pembuatan sapu elektrik tersebut. 

"Bagian yang paling pusing itu pasti bagian kabel. Tapi akhirnya alhamdulilah bisa," kata dia.

Tak menduga

Lusy Fajarwati Guru IPA kelas VIII SMPN 3 Ciparay mengaku tak menduga jika hasil karya anak didiknya bisa sedemikian rupa.

"Kebetulan waktu itu anak-anak sedang belajar materi pesawat sederhana."

"Saya jelaskan dulu ke mereka bahwa pesawat sederhana itu adalah berbagai alat yang dapat meringankan pekerjaan manusia," kata dia.

Kemudian, kata Lusy, ia memberikan tantangan kepada para murid kelas VIII untuk membuat satu alat yang prinsipnya seperti pesawat sederhana, yang dapat meringankan pekerjaan manusia.

"Tahapan berikutnya adalah mereka merencanakan, mencari referensi, kemudian menganalisis alat dan bahan, mendesain, dan ternyata hasilnya di luar ekspektasi."

"Mereka dapat membuat alat-alat sederhana, tapi yang luar biasa. Minimalnya mereka tahu bahwa prinsip kerja vacuum itu seperti apa, prinsip kerja kipas angin itu seperti apa," tutur dia.

Meski baru mampu membuat alat bantu sederhana, Lusy berharap materi tersebut bisa membuat para murid lebih kreatif di masa depan.

"Mungkin di kemudian hari mereka akan dapat membuat alat-alat canggih," tutur Lusy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com