Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Status Gunung Lewotobi Turun dari Level IV Awas ke Level III Siaga

Kompas.com - 29/01/2024, 15:07 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level IV awas ke level III siaga pada Senin (29/1/2024) pukul 12.00 Wita.

Penurunan status ini berdasarkan hasil analisis dan evaluasi menyeluruh aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki pada periode 23 Januari-29 Januari 2024.

Kepala PVMBG, Hendra Gunawan menerangkan, berdasarkan pengamatan visual selama periode tersebut, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal tinggi sekitar 20-50 meter dari puncak.

Baca juga: Aktivitas Gempa Guguran Gunung Lewotobi Cenderung Meningkat, Warga Harus Waspada Awan Panas

Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, timur dan tenggara. Suhu udara sekitar 20-29 derajat celcius.

Terekam gempa letusan dengan tinggi kolom erupsi mencapai 500 meter di aras puncak.

Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 1.900-2.000 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah utara hingga timur laut.

Guguran teramati dengan jarak luncur 1.000-1.500 meter dari puncak, dan arah luncuran ke arah utara. Aliran lava ke arah timur laut telah mencapai jarak 4 kilometer dari pusat erupsi.

"Pergerakan aliran lava teramati melambat sejak tanggal 23 Januari 2024," ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Senin.

Berdasarkan pengamatan instrumental jenis gempa yang terekam selama periode ini yaitu delapan kali gempa letusan atau erupsi.

11 kali gempa awan panas guguran, 388 kali gempa guguran, delapan kali gempa embusan, satu kali gempa harmonik, tiga kali gempa tremor non-harmonik.

Baca juga: Satu Lagi Pengungsi Gunung Lewotobi Meninggal, Total Ada 3 Orang

Kemudian 35 kali gempa low frequency, 20 kali gempa hybrid, tiga kali gempa vulkanik dangkal, sembilan kali gempa vulkanik dalam, dua kali tektonik lokal, dan 27 kali tektonik jauh.

"Tremor menerus tercatat pada tanggal 23-28 Januari 2024 dengan amplitudo 1.4 37 mm, dominan 3 7 mm," beber dia.

Hendra menerangkan, berdasarkan pengamatan secara visual dan kegempaan pada periode ini, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

Tinggi kolom erupsi menurun dari rata-rata 1.500 meter di atas puncak menjadi 500 meter di atas puncak.

Pergerakan aliran lava di arah timur laut teramati melambat dikarenakan berkurangnya suplai magma dan telah mencapai daerah topografi yang landai.

Awan panas guguran masih terjadi dengan jarak luncur rata-rata satu kilometer dan maksimal dua kilometer dari pusat erupsi.

Lalu, gempa-gempa pada periode ini didominasi gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan dan sebagian keluar dari kawah.

Baca juga: Gunung Lewotobi Alami 8 Kali Guguran, Jarak Luncur 1 Km

Terekamnya gempa hybrid menunjukkan terjadinya pertumbuhan kubah lava dengan laju rendah.

Penurunan intensitas gempa vulkanik dalam dari periode sebelumnya mengindikasikan penurunan suplai magma. Gempa embusan dan tinggi kolom asap juga mengalami penurunan.

Menurunnya gempa low frequency juga menunjukkan menurunnya pergerakan magma ke permukaan.

Jumlah gempa erupsi menurun dari 15-25 kejadian setiap hari, dan saat ini 3-5 kejadian setiap hari.

Jarak luncur awan panas guguran berkurang dari sebelumnya mencapai hingga dua kilometer, pada saat ini jarak luncur awan panas guguran rata-rata sekitar satu kilometer.

Luncuran guguran awan panas dan lava masih mengarah pada sektor utara-timur laut dan timur laut.

Pada periode ini, nilai SO2 mengalami penurunan cukup signifikan dibandingkan periode sebelumnya, mengindikasikan suplai magma mengalami penurunan.

Baca juga: Dua Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Meninggal, Pemkab Flores Timur Ungkap Kondisi Korban

Data RSAM dan deformasi menunjukkan penurunan nilai serta deflasi pada permukaan pada tubuh G. Lewotobi Laki-laki. Gempa Tremor tidak terekam mulai sejak 24 Januari 2024.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari data visual dan instrumental maka Gunung Lewotobi Laki-laki, diturunkan dari level IV awas ke level III siaga, terhitung mulai tanggal 29 Januari 2024 pukul 12.00 Wita," ungkap dia.

Hendra mengimbau masyarakat tetap mengikuti rekomendasi PVMBG.

Masyarakat maupun wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki serta sektoral 5 kilometer pada arah utara-timur laut dan 6 kilometer pada sektor timur laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Satgas Pamtas Gagalkan Penyelundupan Sabu 25,4 Kg dari Malaysia, 5 Orang Ditangkap

Regional
Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Aliran Air Mati sejak Kamis, Warga Batam Beli Air Isi Ulang untuk Salat Jumat

Regional
11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

11 Orang Mendaftar di Demokrat untuk Pilkada Demak 2024, 8 di Antaranya Pendatang Baru

Regional
Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Kronologi Pria di Kapuas Hulu Tewas Dicekik Teman, Ribut Perkara Bayar Minuman Keras

Regional
Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Gerindra Beri Lampu Hijau ke Ade Bhakti untuk Maju Pilkada Dibandingkan Wali Kota Semarang

Regional
Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Video Warga Berebut Gunungan BH Saat Karnaval HUT Ke-278 Kabupaten Sragen Viral di Medsos, Bapak-bapak Tak Mau Ketinggalan

Regional
Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Mengintip Potensi SPAL-DT yang Diresmikan Jokowi di Pekanbaru

Regional
Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Viral di Medsos, Mahasiswa UIN Palembang Diduga Plagiat Skripsi, Dekanat Sebut Belum Ada Laporan

Regional
Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Kejati Papua Barat Endus Dugaan Kejahatan Perbankan yang Melibatkan Oknum TNI

Regional
Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Kisah Slamet Buka Jasa Pembersihan Kelelawar, Pelanggannya hingga di Kota Besar

Regional
Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Terbukti Pungli DAK, Mantan Sekdis Pendidikan Ketapang Divonis 5 Tahun Penjara

Regional
Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Geng Motor Meresahkan, Tim Khusus dan Satgas Dibentuk di Sekolah Pematang Siantar

Regional
Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Oknum Polisi Tersangka Pemerkosa Siswi SD di Ambon Terancam Dipecat

Regional
Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Sumbar, 1 Tersangka Mangkir

Regional
Pasutri di Tegal 'Berebut' Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Pasutri di Tegal "Berebut" Rekom Calon Bupati dari PDI-P di Pilkada 2024, Ini Alasannya...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com