KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), belum mendata lahan pertanian yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Flores Timur, Sebast Sina Kleden mengatakan, tim lapangan belum bisa dikerahkan ke lokasi terdampak karena status gunung masih di level IV awas.
"Belum bisa, belum bisa masuk ke lahan pertanian itu, karena masih daerah awas," ujar Sebast saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Gunung Lewotobi 5 Kali Keluarkan Awan Panas Guguran Hari Ini, Jarak Luncur 2 Km
Dia berujar, identifikasi lahan pertanian akan dilakukan setelah mendapat kepastian informasi dari Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Apabila status gunung itu sudah turun ke level normal, tim segera ke lokasi untuk melakukan pendataan.
"Untuk sekarang belum bisa beri pernyataan yang pasti (jumlah lahan pertanian yang terdampak)," pungkasnya.
Sebelumnya, banjir lahar dingin Gunung Lewotobi Laki-laki menerjang lahan pertanian di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang.
Banjir dipicu tingginya intensitas hujan di area puncak Gunung Lewotobi pada Senin (15/1/2024) malam.
Baca juga: 3.677 Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Masih Bertahan di Rumah Penduduk
Akibatnya, empat hektare lebih lahan pertanian milik 20 petani di desa itu rusak.
Banjir lahar dingin juga menerjang tanaman pertanian dan rumah warga di Desa Dulipali, Kecamatan Ilebura.
Meski begitu, hingga saat ini belum ada kepastian luas lahan pertanian yang terdampak erupsi.
Hingga kini, PVMBG tetap mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi agar mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung itu jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.