Jadi Korban Tabrak Lari, Seorang Anggota TNI di Muara Enim Tewas

MUARA ENIM, KOMPAS.com- Seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan bernama Kopka Rosidi meninggal dunia setelah menjadi korban tabrak lari.

Dendi (23) yang merupakan pelaku penabrakan kini menjalani proses pemeriksaan di Polres Muara Enim, setelah sebelumnya menjadi buronan petugas.

Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Muara Enim AKP Suwandi mengatakan, kejadian itu berlangsung pada Kamis (18/1/2024).

Mulanya, Kopka Rosidi mengendarai sepeda motor Vario dengan nomor polisi BG 6834 CX melintas di Jalan lintas Prabumulih-Muara Enim, Desa Dalam, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim.

Baca juga: Pelaku Tabrak Lari yang Tewaskan 2 Orang di Semarang Ditangkap

Namun, dari arah berlawanan datang mobil truk box kuning dengan nomor polisi B 9566 UCX yang dikemudikan Dendi melaju dalam kecepatan tinggi.

Tabrakan pun tak dihindarkan hingga membuat Kopka Rosidi tewas di tempat.

“Setelah kejadian itu, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan korban dalam keadaan tewas,” kata Suwandi, Senin (22/1/2024).

Suwandi menjelaskan, setelah mereka mendapatkan laporan tersebut petugas langsung melakukan olah TKP dan mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Hasil rekaman itu terlihat pelat nomor yang dikendarai oleh pelaku. Dari rekaman tersebut, petugas langsung melakukan penyelidikan terhadap kepemilikan truk.

“Kami sempat mendatangi gudang ekspedisi di mana lokasi truk itu berasal. Namun pelaku ternyata telah melarikan diri,” jelas Suwandi.

Baca juga: Anggota TNI yang Aniaya Anak Pejabat Disanksi Berat, Kenaikan Pangkatnya Ditunda 3 Tahun

Beberapa saat kemudian, petugas mendapatkan kabar bahwa Dendi sudah menyerahkan diri ke Kodim 0401 Muba.

Tim gabungan dari Intel Kodim 0404 Muara Enim serta Intel Korem Gapo 044 pun akhirnya menjemput tersangka.

“Untuk sekarang pelaku sudah diserahkan ke POlres Muara Enim, sekarang masih dilakukan pemeriksaan. Barang bukti truk yang menabrak korban juga disita sebagai barang bukti,” ujar Suwandi.