Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Tengah Kampanye, Ganjar Pranowo Pesan soal Pernikahan Dini

Kompas.com - 22/01/2024, 16:13 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KALIANDA, KOMPAS.com - Ganjar Pranowo menyampaikan sejumlah pesan terkait kesehatan reproduksi dalam kampanye akbar di Lampung Selatan.

Pesan-pesan ini dilontar Calon Presiden nomor urut 3 itu, karena peserta kampanye di Lapangan Expo, Kalianda, terlihat mayoritas kaum ibu.

Ganjar berpesan agar ibu-ibu bisa menjaga anak-anaknya dari pernikahan dini atau menikah tanpa pendidikan reproduksi.

Sebab, kata Ganjar, menikah tanpa persiapan baik itu mental maupun fasilitas agar memberi dampak yang buruk.

Baca juga: Ganjar Pranowo Gandeng Anak Muda Majukan Sektor Pertanian Indonesia

"Jangan menikah dini, tetapi jika tidak bisa (dilarang) pada saat menikah dan hamil periksakan secara rutin," kata Ganjar di hadapan massa kampanye, Senin (22/1/2024) siang.

Ganjar sempat menceritakan pengalamannya bertemu kaum ibu di sebuah daerah yang kesulitan akses kesehatan.

"Maka saya sedih betul karena ibu-ibu yang mau melahirkan kesulitan akses, untuk bisa mendapatkan perawatan," sebut Ganjar.

"Inilah pentingnya setiap desa ada faskes dan nakes. Agar nanti mereka bisa mendapatkan perawatan yang baik," sambung dia.

Ganjar juga mengingatkan kepada kaum bapak yang hadir agar memperhatikan istrinya jika dalam keadaan hamil.

Baca juga: Kampanye Akbar di Bandung, Ganjar Pranowo Singgung Sosok Marhaen dan Kondisi Petani Indonesia

"Perhatikan, bapak-bapak, istrinya hamil gizinya harus cukup agar bisa mencegah stunting," kata dia.

"Butuh generasi yang kuat, kita tekan angka kematian ibu dan balita, maka sat-set, anak menjadi anak yang hebat," tambah Ganjar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com