Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor dan Dosen UMB Minta Maaf pada Mahasiswa Korban Pengeroyokan, Kasus Diselesaikan secara Damai

Kompas.com - 19/01/2024, 18:03 WIB
Junaidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Kasus rektor dan dosen Universitas Muhammadiyah Bima (UMB) yang mengeroyok mahasiswa bernama Bayu Saputra (21) saat demonstrasi, berakhir damai.

Proses perdamaian kedua pihak tersebut difasilitasi oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Bima Kota, Jumat (19/1/2024) sekitar pukul 14.00 Wita.

Baca juga: Mahasiswa UMB Bima Mengaku Dikeroyok Oknum Rektor dan Dosen Saat Demo

"Iya, pengajuan damai diajukan para pihak yang bersangkutan, kami hanya memfasilitasi," kata Kanit Pidum Satreskrim Polres Bima Kota, Ipda Henry Jonathan Hutauruk saat ditemui, Jumat (19/1/2024).

Henry mengungkapkan, dalam bukti surat perdamaian yang diajukan pelapor dalam hal ini Bayu Saputra dan terlapor Rektor UMB, Ridwan dan dosen bernama Darmin, disepakati bahwa persoalan diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga: Polisi Temukan Senjata Api Saat Tangkap 3 Pria Pesta Sabu-sabu di Bima

Rektor dan dosen tersebut telah mengakui perbuatan mereka dan meminta maaf kepada Bayu Saputra dan keluarga besarnya.

Apabila terlapor mengulangi perbuatan baik terhadap Bayu Saputra dan orang lain, terlapor bersedia diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Rektor dan dosen itu sudah akui bersalah dan minta maaf dan diterima juga oleh pihak korban," jelasnya.

Baca juga: Pesilat Tersangka Pengeroyokan di Surabaya Bertambah Jadi 2 Orang

Menurutnya, setelah proses perdamaian itu, korban menyatakan bersedia untuk mencabut laporan di Polres Bima Kota.

"Kalau besok pagi dicabut kasusnya langsung kita hentikan, karena ini masih lidik juga," ungkapnya.

Sementara itu, Bayu Saputra mengakui telah sepakat berdamai dengan rektor dan dosen UMB yang mengeroyoknya saat ujuk rasa.

Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan keluarga. Kemudian adanya komitmen dari pihak kampus untuk menjamin keselamatan dan memenuhi apa yang menjadi tuntutan dalam aksi demonstrasi beberapa waktu lalu, seperti mengizinkan mahasiswa yang menunggak iuran untuk tetap bisa mengikuti ujian semester.

"Iya sudah damai. Orangtua banyak pertimbangan. Pihak kampus juga menjamin keselamatan saya kedepan dan apa yang menjadi tuntutan kita akan ditindaklanjuti," kata Bayu saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (19/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com