Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pajak Hiburan Naik, Pengusaha Karaoke: Seperti Nonton Film Horor, tapi Setannya Keluar Beneran

Kompas.com - 18/01/2024, 13:05 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Aturan kenaikan pajak hiburan mulai 40 persen hingga 75 persen, diprotes para pengusaha. Mereka menilai kenaikan pajak tersebut akan mematikan usaha yang mulai pulih pasca-pandemi Covid-19.

Andre Purnomo, Sekretaris Paguyuban Karaoke Bandungan Kabupaten Semarang, mengatakan saat ini usaha hiburan belum pulih sepenuhnya.

"Ibaratnya sekarang ini baru 30-50 persen setelah pandemi, kalau sekarang dihantam dengan kenaikan pajak, ya pasti akan memberatkan semua pihak. Tak hanya pengusaha tapi juga konsumen," jelasnya, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Pengusaha di Semarang Minta Kenaikan Pajak Hiburan Diterapkan Bertahap

Di Bandungan, lanjutnya, ada sekira 1.000 orang yang bergantung hidup di tempat karaoke.

"Itu dari karyawan, pemandu, operator. Belum termasuk sektor lain yang pasti terdampak dari kuliner, kos, ojek, laundry," ujar Andre.

"Pengambil keputusan ini terburu-buru, karena tidak ada audensi, pengusaha tidak dilibatkan. Kami merasa sebagai rakyat tidak diperhatikan dan diabaikan," ungkap Andre.

Pemerintah, lanjutnya, merasa angka pajak tersebut bisa diterima. Namun realitinya di luar kemampuan daya beli konsumen.

"Jadi ini seperti menonton film horor tapi setannya keluar beneran, sehingga sangat horor dan menakutkan," paparnya.

Andre yakin, jika kebijakan kenaikan pajak tersebut diterapkan maka pengunjung tak akan merasa nyaman dengan tarif baru.

"Jika terjadi maka akan pengaruh ke okupansi yang merosot dan tidak ada transaksi. Sehingga itu menjadikan keberlangsungan bisnis terhenti, karyawan berkurang," terangnya.

Sementara pemilik Las Vegas Karaoke Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Singgih Ndamo Riwanto mengatakan, bisnis dunia hiburan saat ini sedang lesu.

"Saya menilai kenaikan pajak tersebut tidak beralasan dan tidak berpihak ke pengusaha, terkesan memaksakan," ucapnya.

"Lebih baik pemerintah mendorong dan memberi kemudahan untuk pengusaha agar iklim investasi dunia hiburan kembali bangkit. Jangan kemudian malah seperti sekarang ini, pajaknya sangat mencekik," ujar Ndamo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Bupati Nonaktif Labuhanbatu Didakwa Korupsi Rp 4,9 Miliar

Regional
'Branding' Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

"Branding" Solo Kota Olahraga, Gibran Sebut Anggaran untuk Perbaikan Velodrome Manahan Capai Rp 35 Miliar

Regional
Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Sate Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar

Jelang Idul Adha, Perajin Tusuk Sate Kewalahan Penuhi Permintaan Pasar

Regional
2 Jaringan Pemburu Jual Cula Badak TNUK ke China untuk Obat dan Kosmetik

2 Jaringan Pemburu Jual Cula Badak TNUK ke China untuk Obat dan Kosmetik

Regional
Pemprov Bengkulu Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Gubernur Rohidin Dapat Apresiasi

Pemprov Bengkulu Raih Opini WTP 7 Kali Berturut-turut, Gubernur Rohidin Dapat Apresiasi

Regional
Wakapolsek Margoyoso Pati Dipukul Pria Mabuk di Panggung Dangdut, Begini Penjelasannya

Wakapolsek Margoyoso Pati Dipukul Pria Mabuk di Panggung Dangdut, Begini Penjelasannya

Regional
Tersangkut Kasus Pidana, Pria di Tanah Laut Kalsel Menikah di Kantor Polisi

Tersangkut Kasus Pidana, Pria di Tanah Laut Kalsel Menikah di Kantor Polisi

Regional
Eks Bupati Tanimbar Diperiksa Jaksa Terkait Korupsi SPPD dan Penyertaan Modal

Eks Bupati Tanimbar Diperiksa Jaksa Terkait Korupsi SPPD dan Penyertaan Modal

Regional
Soal Peluang Adiknya Maju Pilkada DKI, Gibran: Keputusannya di Kaesang

Soal Peluang Adiknya Maju Pilkada DKI, Gibran: Keputusannya di Kaesang

Regional
Sekolah di Pebatasan RI-Papua Nugini Dapat Bantuan 200 Buku dari Kemendikbud

Sekolah di Pebatasan RI-Papua Nugini Dapat Bantuan 200 Buku dari Kemendikbud

Regional
Jual Cula di Pasar Gelap Internasional, Pemburu Bunuh 26 Badak di TNUK

Jual Cula di Pasar Gelap Internasional, Pemburu Bunuh 26 Badak di TNUK

Regional
Prarekontruksi Kasus Vina Cirebon, Warga yang Melihat Teriak 'Pegi Tak Bersalah'

Prarekontruksi Kasus Vina Cirebon, Warga yang Melihat Teriak "Pegi Tak Bersalah"

Regional
Bupati Kebumen Ungkap Dugaan Pungli Satpol PP Rp 30 Juta Lewat Medsos

Bupati Kebumen Ungkap Dugaan Pungli Satpol PP Rp 30 Juta Lewat Medsos

Regional
DPC PDI-P Brebes Tunggu Hasil Survei Elektabilitas 12 Bakal Calon, Siapa Saja Mereka?

DPC PDI-P Brebes Tunggu Hasil Survei Elektabilitas 12 Bakal Calon, Siapa Saja Mereka?

Regional
30 Siswa SD di Kepulauan Meranti Riau Keracunan Makanan

30 Siswa SD di Kepulauan Meranti Riau Keracunan Makanan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com