Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingatkan Anjing Dibunuh secara Kejam, Aktivis Penyelamat Hewan Minta Warga Jateng Berhenti Konsumsi Daging Anjing

Kompas.com - 13/01/2024, 11:42 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Aktivis pecinta binatang sekaligus pendiri Animal Hope Shelter, Christian Joshua Pale, meminta warga Jawa Tengah berhenti mengonsumsi daging anjing. Ia mengingatkan bahwa anjing dibunuh secara kejam.

Sosok dengan sapaan Chris mengungkapkan, anjing yang akan dikonsumsi sebelumnya dibunuh dengan cara dipukuli di bagian kepala hingga aksi sadis lainnya.

Cara tersebut dilakukan lantaran sifat anjing yang mudah melawan. 

"Mereka yang konsumsi daging anjing tidak melihat secara langsung bagaimana kondisi anjing sebelum dijagal, dipotong, dan dimasak," kata Chris saat ditemui di shelter anjing, Jumat (12/1/2024). 

Baca juga: Konsumsi Daging Anjing di Solo Capai 100 Ekor Per Hari dan Dijual di 27 Warung

Chris berharap dengan banyaknya anjing yang mati usai insiden pengangkutan ratusan anjing di gerbang tol Kalikangkung Semarang, masyarakat bisa membuka mata dan hati.

"Oh ini kondisi anjing sebelum dipotong dan masuk ke mulut saya, setidaknya ada nurani lah ya,” ungkap Chris. 

Menurutnya, konsumsi anjing yang terbilang tinggi di Jateng tak lepas dari mitos, kebiasaan, dan pola pikir yang mengakar di masyarakat. Sebagian besar belum mengerti bahaya konsumsi daging anjing bagi kesehatan manusia.

Padahal kebiasaan makan daging anjing ini bukan budaya asli masyarakat Jateng.

Chris mengatakan, konsumsi daging anjing menjadi kebiasaan yang dibawa pendatang asal China pada 1800. Masih banyak yang tidak menyadari hal ini.

"Mereka memasak daging anjing dan dikonsumsi bersamaan dengan alkohol atau ciu. Ini yang berkembang dan dilihat oleh warga Solo dan Jateng, lalu diadaptasi menjadi kebiasaan baru,” ungkapnya.

Baca juga: Ratusan Anjing Korban Penyiksaan Dirawat di Semarang, Banyak Luka Jerat dan Cacingan

Kendati bertentangan dengan norma, nilai, dan agama yang dianut di Indonesia, kebiasaan ini bisa berlangsung selama beberapa generasi.

Alasannya, kecanduan dan sensasi yang menuru mereka lezat sehingga sangat sulit dihentikan begitu saja.

Selain itu, pihaknya menyoroti efek konsumsi daging anjing dari segi kesehatan berisiko pada penyebaran penyakit rabies. Hal ini sudah terjadi pada warga Flores usai memakan daging anjing. 

Apalagi World Health Organization (WHO) telah mengeluarkan peringatan bahw daging anjing tidak sehat untuk dikonsumsi manusia.

Karena itu, Chris memohon agar seluruh warga Jateng berhenti memakan daging anjing. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Pelajar yang Meninggal Diduga Terjatuh dari Mobil Saat Konvoi Persib, Hafal Semua Nama Pemain Bola

Sosok Pelajar yang Meninggal Diduga Terjatuh dari Mobil Saat Konvoi Persib, Hafal Semua Nama Pemain Bola

Regional
Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Imbas Kerusuhan Bener Bersatu Cup, Bupati Semarang: Izin Tarkam Akan Diperketat

Regional
Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Pilkada Salatiga Berpotensi Diikuti Yaris Jilid 3, Kok Bisa?

Regional
Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Warga Wadas Anggap Mekanisme Konsinyasi Cacat Hukum

Regional
PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

PPDB SMA/SMK Jateng 2024/2025 Resmi Dibuka 6 Juni, Berikut Posko Aduan bagi Calon Peserta Didik

Regional
Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Sakit Hati Hubungan Asmara Tak Direstui, Pria di Kalsel Sebar Foto dan Video Asusila Mantan Kekasih

Regional
Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Pemuda di Kalsel Perkosa Nenek 54 Tahun, Pelaku Ternyata Residivis Kasus yang Sama

Regional
Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Kasus Korupsi Internet Desa, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Mantan Wabup Flores Timur

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 4 Juni 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Bubarkan Demonstran Pakai Parang, Bupati Halmahera Utara Mengaku untuk Lindungi Tamu di Rumahnya

Regional
Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Dua Anggota Gangster Pelaku Pembacokan Pemuda di Semarang Ditangkap, Empat Masih Buron

Regional
Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Mantan Wali Kota Bima Divonis 7 Tahun Penjara atas Kasus Korupsi

Regional
Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Pekerjakan Remaja di Salon Pijat Plus, Muncikari di Semarang Jadi Tersangka

Regional
Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Sopir Mengantuk, Brio Terjun ke Saluran Irigasi di Kulon Progo

Regional
Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Loncat ke Sungai Jajar, Bocah SD di Demak Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com