Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Pacul: Jika Jawa Tengah Ambruk, Seluruh Indonesia Akan Ambruk

Kompas.com - 12/01/2024, 18:58 WIB
Dian Ade Permana,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan akan menjaga 'kandang banteng' dari serbuan pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam perhelatan Pemilihan Presiden 2024.

Pria yang akrab dipanggil Bambang Pacul tersebut menegaskan, saat ini pertempuran mulai memasuki tensi tinggi.

"Bagi kami, pendukung Ganjar-Mahfud pasangan 03, jika Jawa Tengah ambruk maka seluruh Indonesia akan ambruk. Maka kami menjaga Jawa Tengah sekuatnya," jelasnya saat mendampingi Ketua DPR RI Puan Maharani dalam kunjungan di PLUT KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah) Kabupaten Semarang, Jumat (12/1/2024).

"Kami bertahan sekuatnya, karena pasangan lain juga menyerang sekuatnya. Jadi sebetulnya ini biasa saja, kan bagian dari pertandingan dan pertempuran, jadi harus siap," kata dia.

Baca juga: Ganjar Dilaporkan Bawaslu, Diduga Langgar Kampanye dengan Bagikan Voucher Internet di CFD Solo

Baca juga: Visi Misi Lengkap Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024, Apa Saja?

Perolehan suara Ganjar-Mahfud

Bambang mengungkapkan, dirinya tidak menargetkan perolehan suara bagi Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah.

"Tapi saya berjanji, ini janji saya, Jateng akan memberi kontribusi suara terbanyak bagi Ganjar-Mahfud dibanding provinsi lain," tandasnya.

Bambang juga menyampaikan, pelaporan Ganjar Pranowo ke Bawaslu karena membagikan voucher internet saat car free day (CFD) di Solo, merupakan hal biasa.

"Pemilu itu yang bermain pasangan calon dan partai, wasitnya Bawaslu dan penyelenggara pertandingan dari KPU. Kalau ada yang dianggap melanggar aturan, maka Bawaslu akan menyemprit," kata dia.

Baca juga: Alasan Ganjar Habiskan Waktu Beberapa Hari di Jawa Tengah

"Lawan kalau melaporkan tentu itu biasa, kalau sesuai proses ada pasal yang dilanggar ya kena sanksi. Jadi tidak usah khawatir, ada aturannya. Kita kadang juga melaporkan kalau ada yang dianggap melanggar, jadi biasa saja," imbuhnya.

Menurut Bambang, semua peserta pemilu sudah membaca dan memahami aturan main.

"Kalau soal hati-hati ya memang harus begitu, kadang kalau bertempur itu bokong teman kan kena tembak, namanya saja bertempur," ucapnya.

Dia mengungkapkan, seluruh kader dan anggota PDI Perjuangan saat ini bertugas mengamankan wilayahnya dari serangan pasangan lain.

"Optimistis menang, pasukan kita semua sudah siap tempur, ini kita jaGa betul," kata Bambang.

Baca juga: Soal Pemimpin, Mahfud: Kita Tidak Harus Percaya Visi yang Ditulis Kertas dan Diumumkan di Televisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Melihat Konservasi Candi Asu Magelang, Terakhir 'Dimandikan' 14 Tahun Lalu

Melihat Konservasi Candi Asu Magelang, Terakhir "Dimandikan" 14 Tahun Lalu

Regional
Oknum Polisi di Ambon Berulang Kali Perkosa Siswi SD Disertai Ancaman

Oknum Polisi di Ambon Berulang Kali Perkosa Siswi SD Disertai Ancaman

Regional
Harimau Muncul di Pekarangan Masjid di Solok, Videonya Viral

Harimau Muncul di Pekarangan Masjid di Solok, Videonya Viral

Regional
Penjelasan Kepala Satpol PP Kebumen soal Dugaan Kasus Pungli di Instansinya

Penjelasan Kepala Satpol PP Kebumen soal Dugaan Kasus Pungli di Instansinya

Regional
Resta Dalangi Percobaan Pembunuhan Teman Kerja, Dibantu Dukun untuk Sewa Pembunuh Bayaran

Resta Dalangi Percobaan Pembunuhan Teman Kerja, Dibantu Dukun untuk Sewa Pembunuh Bayaran

Regional
Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Jokowi Makan Siang di RM Pak Abbas di Kampar, Bagikan Sembako hingga Kaus

Regional
Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Proyek Perbaikan Jalan Diduga Fiktif, PNS dan Kontraktor Dituntut 8 Tahun Penjara

Regional
Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan 'Hutan' Kabel di Jalan Protokol

Pemkot Yogyakarta Mulai Bersihkan "Hutan" Kabel di Jalan Protokol

Regional
Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Gunung Dempo Sempat Meletus, Jalur Pendakian Ditutup Sepekan

Regional
PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

PSI Buka Peluang Kaesang Maju pada Pilkada Semarang

Regional
Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Dosen di Makassar Meninggal di Meja Kerjanya, Sempat Keluhkan Sakit

Regional
Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Sumur Minyak Ilegal di Aceh Timur Kembali Meledak, Api Setinggi 10 Meter

Regional
5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

5 Orang Ambil Formulir Penjaringan Pilkada Wonogiri di Partai Gerindra

Regional
Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Seloroh Wapres di Bangka: Kalau Bisa Milih, Saya Ingin Jadi Anak Presiden

Regional
Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Lepas Keberangkatan 331 Calon Jemaah Haji Wonogiri, Wabup Setyo Sukarno Sampaikan Pesan Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com