Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga 3 Desa di Bima yang Bentrok Gagal Islah

Kompas.com - 12/01/2024, 12:11 WIB
Junaidin,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bentrok antarkelompok warga Desa Talabiu, Penapali dan Dadibou di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), belum menemukan titik penyelesaian.

Upaya islah yang difasilitasi Pemkab Bima dan Polres Bima pada Kamis (11/1/2024), gagal karena adanya gesekan antarwarga Penapali dan Dadibou.

Ketegangan pun kembali terjadi dan aparat kepolisian kini berjaga di batas wilayah dua desa tersebut.

"Islah kemarin gagal karena saat proses itu berlangsung ternyata ada gesekan antarwarga di luar," kata Kepala Desa Penapali, M Tahir saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Warga Blokade Jalan di Bima, Tuntut Pelaku Pemerkosaan Ditangkap

M Tahir mengaku tidak mengetahui jelas penyebab ketegangan antarwarga itu kembali terjadi.

Saat pertemuan antarperwakilan dari tiga desa itu berlangsung di aula Kantor Bupati Bima, tiba-tiba sebagian warga menarik diri dan nekat berupaya melakukan aksi saling serang.

Beruntung aparat sangat responsif. Mereka sigap melihat reaksi warga tersebut sehingga aparat melakukan penjagaan di batas wilayah masing-masing.

"Sampai hari ini masih ada pengamanan dari polisi karena memang bentrok antarwarga ini belum bisa kami pastikan sudah aman," jelasnya.

Menurutnya, bentrok antarwarga bisa sewaktu-watu mencuat, apalagi saat ini ramai unggahan dan komentar di media sosial yang menggunjing situasi yang tengah terjadi di Desa Penapali dan Dadibou.

Kondisi tersebut dinilai bisa memancing amarah warga untuk kembali melakukan aksi saling serang.

"Bahasa-bahasa dalam komentar postingan itu terkesan provokasi, padahal mereka itu tidak tahu masalah apa di lapangan," ujarnya.

Baca juga: Bentrok Warga 2 Desa di Bima NTB, 1 Orang Tertembak Senpi Rakitan

M Tahir pun berharap sebelum proses islah dilakukan harus upaya pendekatan ke para tokoh di masing-masing desa yang bertikai. Dengan demikian, upaya perdamaian bisa segera dilakukan.

Selain itu, pemerintah harus mengupayakan bantuan bagi para korban yang mengalami kerugian akibat kios dan gudang penyimpanan garam dibakar saat bentrokan terjadi.

"Kalau mengusut pelaku pembakaran itu tidak akan menyelesaikan masalah, tentu nanti orang sekampung itu terlibat semua, jadi sekarang solusi terbaiknya adalah beri bantuan untuk para korban," harapnya.

Bupati Bima, Indah Damayanti Putri, dalam keterangan tertulis yang diterima pada Jumat (12/1/2024), mengapresiasi adanya niat baik warga dari tiga desa tersebut untuk islah.

Namun, sebelum kesepakatan itu tercapai mesti ada kesiapan dan komitmen bersama dari semua pihak.

"Diperlukan kesiapan dan komitmen semua pihak di tiga desa, karena jika ada pihak yang belum siap maka perdamaian tidak akan bisa terwujud," kata Indah Damayanti Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Jasad Bayi Laki-laki Ditemukan di Pantai Randusangan Brebes, Polisi Buru Pelaku

Regional
Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Tak Kuat Menanjak, Bus Rombongan Wisatawan Asal Sleman Terguling di Karanganyar

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Pengungsi Rohingya Kabur dari Tempat Penampungan di Aceh Barat, Pencarian Masih Nihil

Regional
Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Gibran dan Sandiaga Uno Bertemu di Solo, Ini yang Dibahas

Regional
2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

2 Anggota Polisi Dibacok Saat Berusaha Bubarkan Geng Motor di Probolinggo

Regional
Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Jadwal dan Harga Tiket KA Merak di Bulan Juni 2024

Regional
Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Ditanya soal Pilkada Jateng, Raffi Ahmad: Panjang Nanti Izinnya Sama Istri

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Sederet Fakta Oknum Polisi di Ambon Tega Perkosa Anak Tetangga Berusia 8 Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 2 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Kompak Kenakan Kaos 'Ngegas Jateng' Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Kompak Kenakan Kaos "Ngegas Jateng" Bareng Dico, Raffi Ahmad Beri Penjelasan

Regional
Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Banten Kekurangan 46.375 Ekor Hewan Kurban

Regional
KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

KM Bintan Jaya Karam, 3 Awak Ditemukan Selamat Mengapung di Lautan

Regional
Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Perkosa Anak Kandung, Mantan Anggota Dewan di Bali Ditahan

Regional
Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Penyelundupan 100.000 Benih Lobster di Riau Digagalkan, Nilainya Capai Rp 20 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com