Angin Kencang Rusak Puluhan Rumah, Kios, dan SD di Grobogan

GROBOGAN, KOMPAS.com - Puluhan rumah di Desa Sedadi dan Desa Bologarang, Kecamatan Penawangan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dilaporkan mengalami kerusakan akibat disapu angin kencang saat hujan deras mengguyur pada Selasa (9/1/2024) sore.

Kepala Pelaksana BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi diketahui melanda wilayah Grobogan mulai pukul 16.30 hingga malam.

Nahas, angin kencang menerjang permukiman Desa Sedadi dan Desa Bologarang.

Selain memporak-porandakan puluhan rumah, angin kencang juga merusak sejumlah bangunan pertokoan dan merobohkan sejumlah pohon.

"Angin kencang juga merusak bangunan SDN 2 Bologarang," kata Endang saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa malam.

Baca juga: Belasan Rumah di Manggarai Rusak Dihantam Angin Puting Beliung

Baca juga: Ganjar Sebut Insiden Pengeroyokan Relawan di Boyolali Jadi Catatan Hitam dalam Demokrasi, Ini Pesannya...

Dijelaskan Endang, saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Grobogan masih berkoordinasi dengan Pemdes, TNI dan Polri untuk melakukan pendataan.

Beserta warga, petugas gabungan diterjunkan untuk mengevakuasi sejumlah pohon tumbang yang menutupi akses jalan dan menimpa beberapa rumah warga dengan teknik pemotongan menggunakan gergaji mesin. 

Sementara itu pekerja lapangan PLN juga dikerahkan untuk melakukan perbaikan jaringan listrik.

"Kerusakan rumah akibat angin kencang bervariasi. Kami masih mendata dan mengupayakan bantuan. Listrik juga padam," katanya lagi.

Baca juga: Mengenal Petrichor, Aroma yang Ditimbulkan Saat Hujan Turun

Berdasarkan data sementara BPBD Grobogan, angin kencang tercatat merusak puluhan rumah di dua dusun di Desa Sedadi dan puluhan rumah di dua dusun di Desa Bologarang.

Di waktu bersamaan, angin kencang juga menumbangkan pohon besar yang menutup akses Jalan Raya A Yani menuju Jalan Gajah Mada di wilayah Kecamatan Purwodadi.

"Arus sudah kembali lancar setelah dilakukan pemotongan dan evakuasi pohon. Kami mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan di awal musim penghujan," pungkas Endang.

Baca juga: 12 Bencana Alam akibat Cuaca Ekstrem, Salah Satunya di Indonesia