KOMPAS.com - Umbul Pluneng terletak di Dukuh Miren, Desa Pluneng, Kecamatan Kebonarum, Klaten, Jawa Tengah.
Umbul Pluneng sebagai kolam pemandian telah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu.
Keberadaannya saat ini masih terpelihara dan terus berbenah dengan beragam fasilitas.
Umbul Pluneng merupakan kolam pemandian untuk remaja dan dewasa.
Asal-usul nama Umbul Pluneng merupakan singkatan dari dua suku kata, yaitu nyemplung dan seneng yang disingkat dengan Pluneng.
Dalam bahasa Indonesia nyemplung berarti masuk ke dalam air dan seneng berarti senang. Maka arti keseluruhan adalah siapa saja yang masuk ke dalam kolam akan merasa bahagia.
Sambil menikmati kesegaran air di Umbul Pluneng, pengunjung juga dapat menikmati pemandangan sekitar yang berupa persawahan, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu dari kejauhan.
Pada tahun 1970-an, ada pembangunan dinding pembatas antara umbul dengan sawah di sekitarnya.
Baca juga: 6 Wisata Umbul di Klaten, Tempat Libur Akhir Tahun yang Menyegarkan
Area pemandian ini terbagi menjadi dua yang lokasinya tidak berjauhan, yaitu Umbul Tirto Mulyono (Umbul Lanang atau pria) dan Umbul Tirto Mulyani (Umbul Wedok.
Jaraknya sekitar 100 meter yang dipisahkan oleh jalan desa.
Umbul Tirto Mulyono diperuntukan untuk pengunjung laki-laki yang ingin mandi maupun menyegarkan diri.
Sedangkan, Umbul Tirto Mulyani untuk pengunjung perempuan.
Namun saat ini siapa saja boleh masuk, perbedaannya terletak pada jumlah dan kedalaman kolam.
Umbul Tirto Mulyono telah dibangun tiga kolam dengan luas dan kedalaman yang berbeda-beda. Kolam utama berukuran 50 x 10,5 meter dengan kedalaman dua meter.
Ada juga kolam anak-anak dengan kedalaman 75 sentimeter dengan ukuran 6 x 8,5 meter.