Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Maumere Kembali Ditutup Imbas Erupsi Lewotobi, 485 Penumpang Batal Terbang

Kompas.com - 07/01/2024, 10:43 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditutup pada Minggu (7/1/2024).

Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Fransiskus Xaverius Seda Maumere, Partahian Panjaitan menjelaskan, penutupan ini karena ruang udara di bandara tersebut masih terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

"Berdasarkan sigmet BMKG dan ASHTAM Airnav Indonesia serta paper test pukul 05.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita hasilnya untuk area apron dan runway positif (terdampak abu vulkanik)," ujar Partahian saat dihubungi Kompas.com, Minggu.

Baca juga: Gunung Lewotobi Kembali Meletus, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Barat

Partahian melanjutkan berdasarkan kondisi tersebut, telah disampaikan permohonan penutupan sementara Bandar Udara Fransiskus Seda, tanggal 7 Januari 2024 pukul 06.00 Wita hingga 8 Januari 2024 pukul 06.00 Wita.

"Notam office airnav juga telah menerbitkan NOTAMC atau notam close," katanya.

Dia mengungkapkan akibat penutupan ini ada delapan penerbangan yang terdampak, dengan jumlah calon penumpang datang dan berangkat sebanyak 485 pax untuk rute Kupang dan Ujung Pandang.

Baca juga: Pagi Ini Gunung Lewotobi 2 Kali Meletus, Warga Diminta Siaga

Partahian mengimbau masyarakat penggunaan jasa angkutan udara berkoordinasi dengan maskapai sebelum melakukan perjalanan.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada Minggu hingga pukul 10.20 Wita Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami dua kali erupsi.

Erupsi pertama terjadi pukul 09.53 Wita. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 3 menit 43 detik.

Sementara erupsi kedua terjadi pukul 10.12 Wita, namun tinggi kolom abu tidak teramati.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 5 menit 3 detik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com