Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Penambang dan Eksavator Tambang Ilegal di Pegunungan Arfak Diamankan

Kompas.com - 05/01/2024, 14:40 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat berhasil membongkar aktivitas penambangan emas ilegal di kawasan sungai Wariori Kampung Driye Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat pada 2023.

Sembilan orang berhasil diringkus dan ditetapkan sebagai tersangka yakni JPB, AM, TF, LM, EM, OM, DMA dan AS serta FB. 

Selain penambang, petugas juga menahan sebuah eksavator dan satu alkon sebagai alat pendulang emas, dan barang bukti emas sekitar 78,76 gram. Para tersangka saat ini sudah menjalani proses sidang.

Baca juga: Pj Bupati Bogor Diminta Berkantor di Parung Panjang untuk Atasi Masalah Truk Tambang

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Johny Edizon Isir dalam keterangan kepada wartawan mengatakan, terkait masalah tambang emas ilegal di Papua Barat akan melibatkan masyarakat.

"Kita lihat yang pakai alat berat eksavator dan sebagainya atau yang hanya manual saja, dampaknya seperti apa, kita libatkan masyarakat pemilik tanah di situ," kata Irjen Pol Johny Edizon Isir.

Johny juga menyebut, tetap bekerja sama dengan Dinas Pertambangan, KLHK, dan lembaga masyarakat adat (LMA) untuk memberantas tambang ilegal di wilayahnya.

"Tetap mengedukasi ke masyarakat," ujar Johny.

Dia menjelaskan, penambangan emas ilegal terjadi di sejumlah lokasi di Manokwari, Pegunungan Arfak, Tambrauw.

Para penambang mendapat izin dari pemilik wilayah atau tanah di lokasi-lokasi itu untuk menambang.

"Kitorang membangun rumah, sekolahkan anak, itu dari hasil tambang ini. Kalau pemerintah menutup tambang lalu kitorang mau makan apa," ucap salah satu warga, Melkias Mandacan Jumat (5/1/2024).

Menurutnya, tambah emas ilegal di kawasan Waserawi merupakan cara masyarakat untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Sebelumnya, warga mengadu nasib sebagai pekerja di kebun kelapa sawit PTP yang sudah lama tutup.

"Kalau misalnya tambang tutup, pemerintah harus segera membangun pabrik kelapa sawit. Karena kalau tambang tutup kelapa sawit tutup baru kitorang (kami) bagaimana," ucapnya.

Baca juga: Penambang Timah Tewas Tertimbun, Sang Ayah Sempat Coba Gapai Tangan Korban

Soal warga asing di tambang emas ilegal

Johny membantah pertanyaan salah satu wartawan lokal di Manokwari yang menanyakan soal adanya orang asing dalam aktivitas tambang emas ilegal di wilayah itu.

"Kalau tambang liar itu mana ada orang asing, tidak ada orang Asing," ucap Johny.

Sebelumnya pihak imigrasi kelas I Non TPI Manokwari membantah belum mendapat informasi mengenai keberadaan orang asing di kawasan tambang emas.

"Kita belum mendapat laporan mengenai keberadaan orang asing di lokasi tersebut," kata Kepala Imigrasi Kelas I Non TPI Manokwari, Iman Teguh Adianto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Liburan Bareng Sekolah, Murid TK di Musi Rawas Tewas Tenggelam di Kolam Renang

Regional
Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Wisata Pagubugan Melung di Banyumas: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Tingkatkan Semangat Nasionalisme, Bupati Blora Bagikan Bendera Merah Putih Saat Upacara Hari Lahir Pancasila

Regional
Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Arif Sugiyanto Resmi Dapat Rekomendasi dan Surat Tugas dari 3 Partai untuk Pilkada Kebumen

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Gempa M 5,2 Guncang Manokwari Papua Barat, Ikut Dirasakan di Biak

Regional
Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Curug Gomblang di Banyumas: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Ransiki Papua Barat, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Daftar Bupati melalui PKB, Ketua NU Kabupaten Semarang Siap Jadi Katalisator Koalisi

Regional
Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Buntut Kasus Perundungan Siswi SD di Ambon, Polisi Gelar Sosialiasi Stop Bullying di Sekolah

Regional
Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Masalah Biaya Teratasi, Jenazah TKI Banyumas di Jepang Segera Dipulangkan ke Tanah Air

Regional
Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Polresta Ambon Beri Trauma Healing untuk Siswi SD Korban Pemerkosaan Oknum Polisi

Regional
Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Sumur Minyak Ilegal Aceh Timur Meledak, BPMA Minta Proses Hukum Pelaku

Regional
Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Mujito Racuni 4 Kambing Milik Tetangga, Mengaku Sakit Hati karena Tak Boleh Dibeli

Regional
PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

PDI-P Deklarasi Koalisi dengan PKB, PPP, dan Partai Ummat pada Pilkada Padang

Regional
Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Semua Pengungsi Rohingya di Aceh Barat Kabur dari Tempat Penampungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com