Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Ancam Cabut Izin Distributor "Nakal" yang Permainkan Harga Pupuk Subsidi

Kompas.com - 03/01/2024, 22:14 WIB
Tresno Setiadi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berdialog dengan petani bawang merah di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024).

Ratusan petani yang sudah lama menunggu langsung mencurahkan keluh kesah kepada Mentan yang baru datang usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Sungai Pemali.

Salah satu petani yang langsung curhat ke Mentan adalah Ketua Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI) Dian Alex Chandra.

Baca juga: Mentan Amran Sebut Kartu Tani Banyak Masalah, Ini Penjelasannya...

Alex, panggilan akrab Ketua ABMI mengutarakan bahwa saat ini petani selalu mengalami kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Tak hanya itu, tak jarang petani merasa diperas oleh oknum pengecer yang menjual pupuk subsidi di atas harga yang sudah ditentukan pemerintah.

"Kesempatan ini kami gunakan untuk menyampaikan unek-unek petani. Terutama pupuk subsidi, petani banyak yang kesulitan untuk membeli, dan ada pengecer yang jual pupuk subsidi di atas harga," kata Alex.

Selain pupuk, Alex juga meminta agar pemerintah menyerap hasil panen saat harga murah. Tujuannya, agar harga pasaran tetap stabil.

Menanggapi hal itu, Mentan Amran Sulaiman menyebut pemerintah telah menambah anggaran subsidi pupuk sebesar Rp 14 triliun demi terwujudnya pemerataan pupuk subsidi hingga ke desa-desa.

"Kami terima kasih Presiden telah membantu petani dengan menambah kuota pupuk Rp 14 triliun nilainya. Bukti Presiden sangat mencintai dan menyayangi petani," kata Amran.

Amran juga berjanji petani akan lebih mudah dalam mendapatkan pupuk subsidi sesuai kebutuhan.

"Khusus untuk Brebes kita sudah putuskan, petani kita putuskan bisa ambil pupuk dengan KTP, kalau tidak punya Kartu Tani. Kuota akan kita tambah untuk Brebes," kata Amran.

Dalam kesempatan itu, Amran mengatakan akan melakukan tindakan tegas bagi penyalur pupuk subsidi yang "nakal".

"Yang memainkan nasib petani terutama pupuk, pengecer, distributor dan seterusnya kalau sudah diperiksa kepolisian, dan dikoordinir bupati, kami janji cabut izinnya, tidak ditolerir, cabut izinnya karena itu menzalimi petani kita," sebut Amran.

Baca juga: Ngobrol dengan Jokowi, Petani di Banyumas Mengeluh soal Pupuk hingga Irigasi

Bahkan Amran meminta warga untuk berani melapor ke pihak berwajib agar diproses hukum.

"Katanya pengecer naikkan sampai Rp 200.000 dari harga Rp 112.000. Semua ini Kapolres di-back up Dandim, dikoordinir bupati, ini diselesaikan seminggu. Kita tindak, kami minta direktur pupuk BIAC mencabut izinya dan tidak boleh dia jual pupuk subsidi," kata Amran.

Amran menyebut harga bawang merah saat ini cukup bagus. Bahkan terus bisa ekspor ke luar negeri. 

"Harga bawang masih bagus, semoga ke depan tetap bagus. Solusinya kita libatkan Bulog sebagai offtaker. Mengambil ke bawah mana kala harga rendah," kata Amran.

"Sudah tujuh tahun kita swasembada, dulu kita impor bawang, sekarang sudah ekspor dan bertahan hingga sekarang," kata Amran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com