Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang di Wonogiri Keluhkan Mahalnya Harga Beras dan Cabai ke Ganjar

Kompas.com - 29/12/2023, 16:21 WIB
Muhlis Al Alawi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com-Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo blusukan ke Pasar Kota Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (29/12/2023).

Saat bertemu pedagang dan pembeli mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu dicurhati terkait harga cabai dan beras yang masih melambung tinggi.

Saat tiba di Pasar Wonogiri pedagang dan pembeli langsung mengerumuni mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga: Atikoh Sowan ke Ponpes di Magelang, Ganjar Didoakan Jadi Presiden

Selain untuk menyapa, bersalaman dan berebut minta foto, warga yang didominasi emak-emak itu mengeluhkan soal harga.

Ganjar pun dengan sabar melayani keluhan warga itu. Ia menanyakan satu persatu harga kebutuhan pokok, baik pada pedagang maupun pada pembeli.

Dari sidak Ganjar itu, ia mendapati sejumlah harga kebutuhan pokok memang naik cukup tinggi.

Beras dari semula Rp 10.000 kini menjadi Rp 13.000 sampai Rp 16.000 per kilogram.

Sementara cabai rawit dari semula Rp 70.000 per kilogram, kini jadi Rp 78.000 sampai Rp 80.000 per kilogram.

"Bawang merah dan bawang putih juga naik Pak. Bawang merah dulu Rp 35.000 dan bawang putih Rp 32.000, sekarang sudah Rp 40.000. Telur dan ayam juga naik," ucap Holy, (43), salah satu pedagang.

Baca juga: Pertanyakan Hasil Survei, Ganjar: Kenapa Saya Turun Terus, Sambutan Masyarakat Ramai Begini

Kenaikan harga itu lanjut para pedagang dan pembeli sudah berlangsung cukup lama. Khusus beras, harga naik sudah terjadi sejak enam bulan lalu.

"Sudah lama pak, sudah enam bulan lebih. Tolong pak diturunkan harganya, kalau tinggi begini, rakyat yang kesulitan," kata Nevi (30) salah satu warga.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waspada Gempa Susulan di Sinabang Aceh

Waspada Gempa Susulan di Sinabang Aceh

Regional
Peracik di Laboratorium Sabu Rumahan Dipandu Warga Negara Asing

Peracik di Laboratorium Sabu Rumahan Dipandu Warga Negara Asing

Regional
Pengacara Sebut Ayah Pegi Ganti Nama Anaknya Jadi Robi untuk Bohongi Istri Baru

Pengacara Sebut Ayah Pegi Ganti Nama Anaknya Jadi Robi untuk Bohongi Istri Baru

Regional
Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra dan PKS, Mbak Ita: Sudah Izin Ketua

Hadiri Penjaringan Pilkada di Gerindra dan PKS, Mbak Ita: Sudah Izin Ketua

Regional
Mencicipi Jus Honje, Buah Bunga Kecombrang Kaya Manfaat dari Karawang

Mencicipi Jus Honje, Buah Bunga Kecombrang Kaya Manfaat dari Karawang

Regional
Pilkada Solo, PKS, dan Mencuatnya Nama Teguh Prakosa...

Pilkada Solo, PKS, dan Mencuatnya Nama Teguh Prakosa...

Regional
Gadaikan Sertifikat Warga, Eks Kepala Dusun di Magelang Terancam 5 Tahun Penjara

Gadaikan Sertifikat Warga, Eks Kepala Dusun di Magelang Terancam 5 Tahun Penjara

Regional
Kenaikan UKT Batal, Rektor Untirta Klaim Belum Pernah Dinaikan sejak 2019

Kenaikan UKT Batal, Rektor Untirta Klaim Belum Pernah Dinaikan sejak 2019

Regional
3 Hari Dicari, Jasad Petani Korban Longsor di Lampung Ditemukan

3 Hari Dicari, Jasad Petani Korban Longsor di Lampung Ditemukan

Regional
Gempa M 6,2 Guncang Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 6,2 Guncang Sinabang Aceh, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Korupsi Rp 1,7 Miliar, Mantan Direktur RSUD di Aceh Divonis 3,5 Tahun Penjara

Korupsi Rp 1,7 Miliar, Mantan Direktur RSUD di Aceh Divonis 3,5 Tahun Penjara

Regional
Universitas Muhammadiyah Maumere Perbolehkan Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Pakai Hasil Bumi

Universitas Muhammadiyah Maumere Perbolehkan Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Pakai Hasil Bumi

Regional
Gerindra Beri Sinyal Kuat Akan Berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Semarang 2024, Benarkah?

Gerindra Beri Sinyal Kuat Akan Berkoalisi dengan PDI-P di Pilkada Semarang 2024, Benarkah?

Regional
Pasien Panti Jompo di Jambi Ditemukan Meninggal Saat Hendak Kabur

Pasien Panti Jompo di Jambi Ditemukan Meninggal Saat Hendak Kabur

Regional
Rumah Apung Demak Diproyeksikan Objek Wisata dan Mampu Bertahan hingga 15 Tahun

Rumah Apung Demak Diproyeksikan Objek Wisata dan Mampu Bertahan hingga 15 Tahun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com