Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baliho Caleg PSI di Semarang Ditutup, Bawaslu: Itu Area Terlarang

Kompas.com - 12/12/2023, 12:19 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) memberi klarifikasi soal penutupan posko pemenangan calon legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Seperti diketahui, pada Kamis (30/11/2023) malam, baliho PSI posko pemenangan di komplek Stadion Citarum ditutup MMT warna putih.

Lokasi tersebut merupakan posko pemenangan Caleg DPR RI Nomor 8, Ronaldo Dwi Saputro dari PSI Dapil Jateng I Kota Semarang, Kota Salatiga, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal.

Baca juga: Jelang Kedatangan Kaesang, Baliho Caleg PSI di Semarang Malah Ditutup dan Dirusak OTK

Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman mengatakan, Stadion Citarum merupakan aset milik pemerintah yang dilarang untuk kepentingan kampanye politik.

"Area terlarang karena aset pemerintah, dan saat itu sudah disepakati untuk ditutup," jelasnya saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (12/12/2023).

Dia menjelaskan, ruko di kompleks Stadion Citarum yang diperkarakan itu disewa tim sukses Ronaldo. Namun, penyewa tidak menjelaskan kepada pengelola jika akan digunakan untuk posko pemenangan.

"Pengelola mengetahuinya setelah penyewa melakukan transfer dengan keterangan akan digunakan untuk posko pemenangan," ujar dia.

Keesokan harinya, pengelola melihat ruko yang disewa sudah dalam kondisi dipasang alat peraga kampanye di bagian depan dan luar toko.

"Pengelola melaporkan kepada Panitia Pengawas Pemilihan Kecamatan (Panwascam) Semarang Timur," imbuh Arief.

Baca juga: Pemprov Aceh Tetap Sediakan Penampungan bagi 1.684 Warga Rohingya meski Ada Penolakan

Sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Nomor 8 PSI Dapil Jateng, Johny Rajawan mengatakan, pihaknya telah menyewa ruko di komplek Stadion Citarum secara legal.

Posko tersebut juga sudah ditempati sejak Jumat, 24 November 2023 lalu.

"Namun tidak tau entah kenapa, tiba-tiba ada pihak yang merasa terganggu dengan hadirnya caleg muda asal Kota Semarang itu, lalu ditutup begitu saja," ujar dia.

Menurutnya, orang yang memasang MMT warna putih dan merusak baliho PSI tak perlu risau dengan caleg dari PSI.

"Mas Ronaldo itu kan news comer (pendatang baru), anak kemarin sore, masih muda. Kenapa harus ditakuti," ucap pria yang akrab disapa Bang Jon tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com