Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Antusiasme Penonton di Final Piala Dunia U17

Kompas.com - 02/12/2023, 19:52 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Penonton final Piala Dunia U17 berbondong-bondong mendatangi Stadion Manahan Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (2/12/2023).

Pantuan Kompas.com, sekitar pukul 16.00 WIB, para penonton dari berbagai daerah mulai hadir di Kawasan Stadion. Meskipun, hujan gerimis mereka rela mengenakan mantel dan payung antre masuk ke Stadion Manahan.

Tampak mereka mendatangi pedagang pernak pernik dua tim asal benua Eropa yakni Jerman vs Prancis, yang akan berlaga pada pukul 19.00 WIB, Sabtu (2/12/2023).

Penonton asal Medan, Eko Putra Bangun mengaku tak ingin ketinggalan momentum pertanding final Piala Dunia U17

Baca juga: Ada Rekayasa Lalu Lintas di Solo Saat Final Piala Dunia U17, Ini Lokasi Parkir Penonton

"Kami sangat senang ya, karena ini mungkin event sekali seumur hidup. Belum tentu ada lagi, Piala Dunia di Indonesia Jadi kami jauh-jauh dari Medan, datang khusus menyaksikan final U17, dari pakian jelas dukung Jerman," kata Eko di sekitar Stadion Manahan.

Kedatangannya ini juga sebagai obat kekecewaan karena Timnas Indonesia tidak masuk final Piala Dunia U17.

"Untuk memeriahkan lah, untuk ramai-ramai kita di sini. Walapun Indonesia ndak masuk final, yang penting kita bisa menyaksikan final Piala Dunia U17," katanya. 

Hal senada juga dirasa, Jalu Pianbodo warga klaten, pendukung Timnas Jerman, yang datang bersama keluarganya. Ia mengaku akan datang sejak gelaran Piala Dunia U23 yang batal di Indonesia. 

"Ini kesempatan kita. Senang sekali, datang sama anak teman dan isteri. Mendukung Jerman," katanya, saat antre masuk ke Stadion Manahan. 

Sementara itu, Pedagang Pernak-pernik Piala Dunia U17, Nurman Afandi mengatakan penjualan meningkat dibanding pertanding sebelumnya. 

"Beli jersey ratusan, dari mulai warga lokal. Terus hari ini, final Jerman Prancis, rata-rara juga bule orang Jerman Prancis turis-turis. Peningkatan dari kemarin, Selasa, Jumat sekarang final lebih ramai lagi," katanya disela-sela berdagang.

Ia mengatakan harga jersey yang dijualnya sekitar Rp 80.000 hingga Rp 150.000, berdasarkan kesebelasan yang bermain.

"Harga obral, jadi ndak lolos diobral kalau lolos normal. Karena dicari banyak suporter dan harga modal naik," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Punya Kualitas, Mendag Zulhas Minta Batik Banten Jejaki Pasar Ekspor

Regional
Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang 'Fee' Rp 60 Juta

Dugaan Korupsi Disdik Sumbar, 1 Tersangka Kembalikan Uang "Fee" Rp 60 Juta

Regional
Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Penyebar Video Asusila Mantan Mahasiswa di Jambi Ditangkap, Pelaku Ternyata Tukang Servis Hp

Regional
Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Jamkrida Babel Dibekukan, Plh Gubernur: Penuhi Dulu Semua Catatan BPK

Regional
Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Beras Penyumbang Terbesar Inflasi di Bangka Belitung

Regional
Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Dugaan Korupsi di Dinas Pendidikan Sumbar, Kejati Sita Ponsel Tersangka DRS

Regional
Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Konferensi Internasional Pesantren dan Studi Islam, IAI An-Nawawi Hadirkan Imam Masjid Al Aqsa Palestina

Regional
Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Gara-gara Cemberut, Perempuan di Pekanbaru Dipukul Kekasihnya hingga Tewas

Regional
Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Bangkai Paus Sperma Ditemukan di Perairan Raja Ampat

Regional
Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Ratusan Buruh di Semarang Tolak Tapera: Program Tidak Masuk Akal

Regional
Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Gempa M 5,1 Guncang Sumbawa Barat, Terasa sampai Denpasar

Regional
10 Persen Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, Terbanyak Eropa

10 Persen Produk UMKM Banten Tembus Pasar Internasional, Terbanyak Eropa

Regional
Jelang Idul Adha, Polisi Minta Waspada Pencurian Hewan dan Peredaran Uang Palsu

Jelang Idul Adha, Polisi Minta Waspada Pencurian Hewan dan Peredaran Uang Palsu

Regional
Jadi Penyebab Kecelakaan, PT KAI Tutup Lintasan Kereta Tak Berpalang di Kendal

Jadi Penyebab Kecelakaan, PT KAI Tutup Lintasan Kereta Tak Berpalang di Kendal

Regional
Kondisi RSUD Nunukan Kolaps, DPRD Desak Segera Ada Solusi: Demi Rakyat

Kondisi RSUD Nunukan Kolaps, DPRD Desak Segera Ada Solusi: Demi Rakyat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com