MATARAM, KOMPAS.com - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyebut julukan "gemoy" yang "santuy" untuk Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto merupakan cara kreatif anak muda untuk berkampanye.
Dia meyakini bahwa julukan "gemoy" tersebut tidak menurunkan subtansi dari demokrasi.
"Julukan 'gemoy santuy' tidak akan menurunkan subtansi demokrasi tetapi memiliki subtansi politik yang esensial," kata Muzani Jum'at malam (1/12/2023) di Mataram, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Gibran Blusukan di Penjaringan, Warga: Joget Gemoy Dong!
Muzani mengatakan bahwa "gemoy santuy" dimunculkan tim pemenangan Prabowo sebagai cara kreatif untuk mengajak anak-anak muda bicara politik dengan ringan.
"Ini kan sayap muda Gerindra, karena itu saya meminta mereka mengunakan kreativitas, inovasi yang dimiliki untuk mengemas pesan-pesan yang berat, pesan-pesan politik kepada rakyat dengan cara yang lebih ringan. (Ini) agar masyarakat dan anak muda bisa menerima pesan itu lebih rileks, lebih gembira, lebih riang," katanya.
Dia mengatakan dinamika politik harus tetap disampaikan meskipun dengan cara yang lebih ringan. Pasalnya, politik adalah sebuah cara untuk memenangkan hasrat dan keinginan.
Apalagi Prabowo menyampaikan visi dan misinya dengan ringan tapi tetap padat dan gamblang.
"Itulah 'gemoy' dan 'santuy', sebuah cara menyampiakan pesan pada rakyat dengan ringan. Itulah pentingnya inovasi kreativitas dan anak muda bisa mengemasnya," kata Muzani.
Ketua Tidar NTB, Rannya Agustina Kristiono mengajak anak-anak muda mendukung Prabowo Gibran dengan menggunakaan kekuatan media sosial serta mempopulerkan "gemoy" dan "santuy".
"Istilah 'gemoy santuy' dialamatkan pada Prabowo oleh anak-anak muda sebagai sosok yang tampil apa adanya. Dan politik bisa dibuat menyenangkan serta menggembirakan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.